VIVAnews - Pemimpin dunia memulai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Badan Pangan Dunia (FAO). KTT selama tiga hari 16-18 November 2009 di Roma mengangkat isu strategi memerangi kelaparan dan menolong negara miskin memenuhi kebutuhan makanan.
Negara peserta KTT berkomitmen mengucurkan US$20 miliar selama tiga tahun untuk membantu mengembangkan pertanian di negara miskin.
KTT menyepakati deklarasi final sebagai konsensus untuk meningkatkan dana sosial bidang pertanian di negara berkembang. Pengembang pertanian akan membantu sekitar 1 miliar warga dunia menjadi lebih mandiri dalam hal penyediaan pangan.
Namun, dalam komitmen bersama tidak disebutkan strategi meningkatkan penggunaan dana sosial pertanian sebesar US$44 miliar dalam beberapa tahun ke depan. KTT sepakat mengucurkan US$ 20 miliar untuk membantu pertanian di negara miskin.
KTT yang berlangsung di Roma Italia menyebutkan 2025 sebagai batas waktu mengeliminasi kelaparan. Namun sesuai deklarasi pada KTT FAO pada tahun 2000, dunia akan mengurangi jumlah kelaparan hingga setengahnya pada 2015.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan dunia tidak memiliki pangan yang cukup. "Ada satu miliar penduduk kelaparan. Dunia harus memiliki lebih dari sekedar makanan," katanya.
Salah satu pembicara dalam forum, Paul Benekditus XVI mengharapkan adanya solidaritas dan perubahan kebijakan untuk mengubah bencana kelaparan. Dari data disebutkan, satu dari enam orang mengalami kelaparan. Bantuan untuk mengurangi kelaparan sejauh ini diberikan negara maju melalui bantuan sosial.
Namun FAO punya metode sendiri yakni negara miskin membantu diri mereka sendiri. "Tugas kita adalah membuat mereka mampu menghasilkan pangan sendiri, bukan hanya memberi bantuan," kata Ban. 124 negara menandatangani komitmen untuk mengucurkan US$20 miliar untuk mengembangkan pertanian di negara miskin tiga tahun ke depan. (AP)
Blak-blakan, Ketum PSSI Erick Thohir Ungkap Pembicaraan dengan Emil Audero
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, blak-blakan soal pertemuan dengan kiper Inter Milan, Emil Audero. Akankah Emil akan jadi pemain naturalisasi Timnas Indonesia terbaru.
