Krisis Ekonomi AS

Warga New York Kurangi Belanja

VIVAnews - Krisis ekonomi yang berawal dari ambruknya institusi keuangan di Amerika telah berdampak pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Di New York, warga kelas bawah dan sebagian kecil kelas menengah telah merasakan pengaruh krisis ini di rumah mereka.

Ernando Ari yang Begitu Percaya Diri

Di daerah Bronx, terlihat antrian untuk mendapatkan kebutuhan makanan dan pakaian yang diberikan secara cuma-cuma. Begitu juga pada sektor ritel yang  turut merasakan kelesuan.

Sebagian besar penduduk yang sebelumnya senang membeli barang-barang di outlet daripada di toko ritel, sekarang sudah mengurangi  volume belanja mereka.

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

Meskipun banyak toko-toko di outlet ritel maupun department store telah melakukan obral harga sampai 60 persen, namun pembeli yang bertransaksi sebagian besar adalah turis dari luar AS.

Hal tersebut diakui oleh pegawai-pegawai di toko outlet yang mengatakan bahwa sebagian besar pembeli mereka adalah turis dari Eropa dan Asia, bukan penduduk lokal.

Imigrasi Bali Tahan Paspor Hyoyeon Girls Generation, Bomi Apink hingga I.O.I Im Nayoung

Jika warga lokal akan belaja untuk kebutuhan pakaian musim dingin, mereka menunggu obral tahunan yang biasanya dilakukan pada akhir bulan November yaitu liburan Thanksgiving.

Nampaknya kondisi ini akan berlangsung lama, selama kondisi keuangan belum stabil dan jelas. Penduduk New York memilih berhemat dan mengurangi belanja meskipun harga barang-barang sudah diobral.

Dua tersangka dalam dugaan kasus tewasnya remaja 16 tahun di hotel Jaksel

Pengakuan Mengejutkan Pelaku Tega Cekoki Narkoba Remaja Jaksel Hingga Tewas

Polisi telah berhasil mencokok dua orang pelaku pembunuhan dengan mencekoki obat ekstasti inex hingga memberikan minuman dicampuri sabu. Kedua remaja itu berinisial AN al

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024