Waspadai Puncak Banjir Jakarta Januari 2010

VIVAnews -- Masyarakat Jakarta yang bermukim di sepanjang bantaran kali Ciliwung diminta mewaspadai ancaman banjir yang akan menjadi puncaknya pada Januari 2010 mendatang.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Ubaidillah, dalam sebuah bincang-bincang dengan tvone, menyatakan bahwa itu bisa dilihat dari tingginya curah hujan yang terlihat di akhir tahun 2009 ini.

Sandra Dewi Ngaku Takut Tuhan, Suami Malah Korupsi Rp271 Triliun

"Ketinggian dan dampaknya bisa melebihi banjir tahun-tahun sebelumnya, karena banjir tidak hanya dari curah hujan, tapi juga dari pasangnya air laut," ujar Ubaidillah.

Perkiraan ini bisa jadi benar-benar terjadi apabila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak segera mengantisipasi. Karena itu, pemprov DKI Jakarta harus mewaspadai selama belum terjadi.

Pencegahan yang harus dilakukan pemerintah antara lain dengan mempertimbangkan bahwa ruang terbuka hijau yang dimiliki Jakarta sekarang kini terus berkurang. Dari 661.52 kilometer persegi luas lahan kini tersisa 9,6 persen saja.

“Dan sisanya berubah jadi bangunan,"  kata Ubaidillah dalam konferensi pers mengenai tanggap darurat siaga bencana banjir di Kantor Walhi Jalan Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Rabu 18 November 2009.

Pemerintah juga harus ingat bahwa sebagian permukaan tanah di Jakarta ini mengalami penurunan, yang diakibatkan banjir dan genangan air. Selain itu, sebagian wilayah di Ibukota Jakarta ini berada di bawah permukaan laut.

Yang harus diperhatikan pemerintah lagi ialah proyek-proyek bangunan yang pendiriannya tidak mempertimbangkan keseimbangan ekologis. Bangunan itu, misalnya pusat-pusat perbelanjaan.

Buruknya sistem saluran air juga dinilai Ubaidillah ikut memicu munculnya bencana besar.

“Semua itu kalau tidak dibenahi Jakarta benar-benar tenggelam,” katanya.

Dia mengingatkan alokasi anggaran untuk penanganan banjir 2010 di DKI Jakarta mencapai Rp 855 miliar. Ubaidillah berharap dana besar ini agar digunakan secermat mungkin untuk antisipasi banjir.

Sementara itu berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, puncak hujan terjadi pada Januari 2010. Diperkirakan ketinggian permukaan genangan air yang membanjiri Jakarta meningkat dibandingkan musim penghujan awal 2009 yang mencapai 10 sentimeter sampai 250 sentimeter.

Dengan pertimbangan buruknya tata kota Jakarta sekarang ini, kemungkinan ketinggian permukaan genangan air di Jakarta pada Januari 2010 mencapai lebih dari 250 sentimeter. “Tidak mungkin menurun dari musim sebelumnya,” kata Ubaidillah.

Selain itu juga diprediksi tejadi perluasan wilayah genangan air secara menyeluruh di Jakarta.

Tol Tangerang-Merak (Foto Ilustrasi).

Ganjil Genap Tidak Diterapkan bagi Kendaraan ke Merak Saat Mudik, Polri Ganti dengan Sistem Ini

Untuk kendaraan berat sendiri sudah terjadi peningkatan arus lalu lintas sampai hari ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024