Polisi Peru Bekuk Penjual Tubuh Manusia

VIVAnews - Kepolisian Peru membekuk empat orang yang diduga mendalangi pembunuhan lusinan orang untuk diambil lemak dan kulitnya. Para pembunuh menjual lemak dan jaringan tubuh manusia ke perusahaan kosmetik dan farmasi di Eropa.

Berdasarkan lama stasiun televisi BBC News, 19 November pagi (Jumat malam WIB), geng pembunuh tersebut menetapkan targetnya di jalanan sepi. Mereka berpura-pura menawarkan pekerjaan sebelum membunuh dan mengambil lemak dan jaringan tubuh korban.

3 Toko Roti di Gaza Dibuka Kembali untuk Pertama Kalinya Sejak Perang Israel-Hamas Oktober 2023

Produk lemak cair dihargai US$15.000 (Euro 9.000) per liter. Polisi menduga geng itu berada di belakang hilangnya lebih dari 60 orang di daerah Huanuco dan Paco, Peru.

Kepala Kepolisian Peru Angel Toledo menuturkan, dari pengakuan tersangka, praktek pembunuhan dan menjual lemak telah berlangsung selama tiga dekade. "Mereka membunuh dan mengambil lemak dan darah korban sebagai bahan dasar bagi keperluan penelitian di laboratorium," kata dia.

Polisi menduga lemak dan kulit dijual ke perusahaan kosmetik dan farmasi di Eropa.

Sementara itu, Kepolisian Peru masih mengejar lima tersangka lainnya, termasuk dua anggota kelompok berwarga negara Italia.
 
antique.putra@vivanews.com

Gol Menit 103, Qatar Lolos Perempat Final Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Yordania
Petugas SPBU Shell.

Bakal Stop Beroperasi di Medan, SPBU Shell: Terima Kasih Buat Semua Pelanggan Setia Kami

Seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta, Shell, bakal tidak lagi beroperasi di Medan Sumatera pada tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024