SURABAYA POST - Mencari pembantu gampang-gampang susah. Kalau lagi apes, bisa-bisa bernasib seperti Dita Prima Andini, warga Jalan Tengger Surabaya. Perhiasannya senilai Rp 17 juta dikuras habis pembantu barunya.
Awalnya, Dita yang bekerja sebagai PNS di sebuah instansi pemerintahan di Surabaya, memiliki seorang pembantu baru pada awal November. Winda, nama pembantu barunya itu, diperkenalkan oleh Yitno, pemilik warung yang tak jauh dari rumahnya.
Karena dikenalkan Yitno, Dita pun tidak pernah menaruh sedikit kecurigaan pun terhadap Winda yang baru berusia 19 tahun itu. Apalagi Yitno mengatakan kalau Winda adalah tetangga di tempat asalnya di Desa Pangkal Sawo Ponorogo.
Dan sejak awal bulan November bekerjalah Winda di tempat Dita. Hingga pada Rabu lalu, betapa terkajutnya Dita. Sepulang dari kantor, Dita dilapori ibunya kehilangan perhiasan dengan jumlah tak sedikit.
Kecurigaan pun langsung tertuju pada Winda karena saat kejadian dia sudah menghilang. Kemudian Dita pun berinisiatif minta bantuan kepada Yitno dan kemudian melapor ke polisi.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, Dita dan ibunya bernama Nita, kehilangan beberapa perhiasan antara lain satu gelang 25 gram, satu kalung seberat 7 gram ditambah dua handphone merek Motorola dan Samsung. Total seluruhnya senilai lebih dari Rp 17 juta.
"Kami berhasil menangkap tersangka Jumat kemarin setelah dapat laporan. Tersangka kami tangkap di desa asalnya," ujar Kapolsek Sawahan AKP Widodo di Mapolsek Sawahan, Sabtu 21 November 2009.
Polisi langsung melacak Winda ke tempat asalnya dengan dibantu Yitno. Sehingga dengan mudah, Winda dibekuk beserta barang bukti perhiasannya.
Laporan: Fathurrochman Al Aziz
Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji
Mulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji, tata cara, hingga kesehatan serta keselamatan selama di Tanah Suci dapat disebarkan secara luas dan cepat melalui media.
