VIVAnews - Industri Gula Nusantara (IGN) diusulkan mendapat tambahan alokasi impor gula mentah (raw sugar) sebanyak 25 ribu ton.
"Ini usulan Pak Mangga (Dirjen Perkebunan Deptan Ahmad Manggabarani) agar alokasi impor yang tidak terserap dialihkan ke IGN," kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Depdag Diah Maulida di kantor Ridwan Rais Jakarta, Selasa, 24 November 2009.
Alokasi impor raw sugar sebanyak 183 ribu ton diberikan bagi PTPN dan PT RNI untuk produksi gula kristal putih. Tenggat waktu izin impor diberikan hingga akhir Desember 2009.
Namun, menurut Diah, hingga saat ini yang sanggup melakukan impor hanya PTPN II dan IGN. PTPN II mendapat alokasi sebanyak 60 ribu ton, sedangkan IGN mendapatkan 38 ribu ton.
"Hingga saat ini, PTPN II sudah konfirmasi akan impor sesuai alokasi. Begitu pun IGN, tidak mengalami masalah karena IGN tidak menggunakan gas tapi batu bara," kata Diah.
Impor raw sugar bagi PTPN akan datang pada Januari tahun depan dan akan digunakan pada giling Februari 2010.
Sisanya atau PTPN lain yang mendapat alokasi impor menyatakan diri tidak sanggup dan tidak memungkinkan untuk melakukan impor karena periode giling sudah berakhir.
"Ada pemikiran dari Deptan untuk dipindahkan ke beberapa perusahaan yang sama-sama mengolah raw sugar tapi tidak ada yang sanggup, akhirnya ada ide untuk menambahkan alokasi impor IGN," ujar Diah.
antique.putra@vivanews.com