LSI: Isu Agama Tak Mampu Tambah Suara

 
VIVAnews - Isu keagamaan dalam kampanye Pemilu 2009 yang diusung oleh partai politik Islam tampaknya tidak akan membantu perolehan suara. Sebab, para pemilih muslim lebih bersifat rasional.
 
Hal itu mengemuka dalam temuan survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan jumlah sampel Muslim 1.239 responden yang diambil secara random di seluruh Indonesia.
 
Dalam survei itu, para pemilih 32 persen cenderung lebih memilih partai yang mengangkat isu peduli kepentingan rakyat dibandingkan mengangkat kepentingan agama yang hanya dipilih 2 persen saja."Pemilih Muslim Indonesia pada dasarnya rasional," kata Dodi Ambardi, peneliti dari LSI, di Jakarta, Kamis (25/9).
 
Meski isu agama tidak berpengaruh pada perolehan suara, namun bukan berarti Partai Islam tidak mempunyai peluang untuk menambah suara dalam pemilu 2009. Partai Islam bisa mengangkat isu-isu mengenai kesejahteraan rakyat."Untuk menjadi partai besar, sentimen keagamaan tidak terlalu berpengaruh," terangnya.
 
Kecenderungan tidak menariknya isu agama bagi pemilih, terlihat dari pemilih muslim sendiri yang lebih memilih partai nasionalis seperti Golkar dan PDIP. Hampir 60 persen pemilih memilih partai yang bukan berasaskan Islam.
 
Dalam sejarahnya sendiri, partai Islam seperti dalam pemilu 1955 hanya mampu meraih suara sekitar 43 persen yang diwakili oleh Masyumi, NU, Perti, dan PSII. Sedangkan pada pemilu 1999 dan 2004, kekuatan seluruh partai Islam hanya sekitar 38 persen.
 
Jika partai Islam ingin menambah suara pada Pemilu 2009, menurut Dodi, partai Islam harus keluar dari captive marketnya dengan merambah konstituen baru yang selama ini memilih partai nasionalis."Harus menawarkan program-program kesejahteraan rakyat," paparnya.
 
Namun, jika partai Islam tetap memaksakan untuk membawa sentimen keagamaan dalam pemilu, maka partai itu hanya menjadi partai medioker. Sebab, sesama partai Islam seperti PKS, PKB, PAN, PPP, PBR akan menjadi kanibal satu sama lain untuk merebut suara.

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta
Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Yogyakarta (dok istimewa)

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Petugas Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggagalkan dua kali penyelundupan pil koplo dari pengunjung kepada warga binaan, salah satunya bermodus menyembunyikan pil di betis.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024