TNI Tunda Beli Alat Pertahanan

VIVAnews - Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Dephan masih melihat perkembangan kondisi keuangan Indonesia untuk mengajukan pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) baru.
 
"Sebenarnya pembelian alutsista masuk rencana lima tahun, kami melihat apakah kondisi keuangan negara memungkinkan atau tidak," kata Sjafrie di sela-sela pameran pertahanan dan kedirgantaraan di Lapangan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu, 19 November 2008.
 
Pengadaan alutsista TNI sendiri, lanjut Sjafrie, mengikuti blue book alutsista. Blue book adalah daftar kebutuhan alutsista yang diperoleh Dephan dari pinjaman kredit ekspor.

Pengadaan alutsista untuk 2009 masih berpegang pada rencana strategi TNI untuk lima tahun periode 2004-2009. Sementara rencana strategi TNI periode selanjutnya akan dibuat berdasarkan postur TNI.
 
"Yang pasti harus ada untuk kebutuhan operasional TNI, itu mutlak," kata Sjafrie. Namun Dephan juga mengacu pada kondisi keuangan Indonesia. Jika keuangan tidak mencukupi, Dephan akan melakukan reinventarisasi untuk menentukan prioritas.
 
Menurut Sjafrie, untuk rencana lima tahun periode 2009-2014, setiap angkatan harus melaporkan apa yang menjadi prioritasnya. Kalau keuangan terbatas, Dephan akan menerapkan semacam pemeringkatan.
 
Sjafrie mengatakan Indonesia tidak menutup kemungkinan kerja sama pengadaan alutsista dengan negara lain. Namun ia berharap Indonesia bisa mandiri dalam pengadaan alutsista. "Untuk kerja sama yang penting prinsip terpenuhi, yaitu harus ada transfer teknologi dan menggandeng industri dalam negeri," ujar dia.

Kutukan Sungkyunkwan Scandal: 5 Pemerannya Terjerat Kontroversi Bertubi-tubi!
Febri Diansyah dan Rasamala Usai Diperiksa Penyidik KPK

Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya

Jaksa KPK akan memanggil Febri Diansyah dkk dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan terdakwa mantan Mentan SYL.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024