Pengidap HIV/AIDS di Yogya Capai 839 Orang

VIVAnews -- Pengidap penyakit Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrom (HIV/AIDS) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat 839 orang, kata Sekretaris Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY A Riswanto.

"Sebanyak 30 orang dari total pengidap HIV/AIDS di DIY tersebut adalah anak berusia di bawah 12 tahun. Sebagian besar dari mereka terpapar virus HIV saat dilahirkan," katanya di Yogyakarta, seperti yang dilansir tvone, Minggu, 29 November 2009.

Ironisnya, menurut dia, si ibu tidak mengetahui jika dirinya terinfeksi virus HIV sehingga tidak bisa mencegah penularan penyakit tersebut kepada anaknya saat melahirkan.

"Anak-anak yang terpapar virus HIV saat dilahirkan kebanyakan tertular oleh ibunya saat proses dilahirkan melalui persalinannormal. Jika anak itu dilahirkan secara normal, penularannya dapat terjadi saat proses persalinan, yakni melalui vagina si ibu," katanya.

Ia mengatakan seharusnya bayi dari ibu yang mengidap HIV/AIDS dilahirkan melalui operasi caesar agar aman dan tidak terpapar virus HIV. Namun, yang menjadi masalah, ibu bayi tersebut tidak menyadari bahwa dirinya mengidap HIV/AIDS.

"Jadi tahu-tahu menular ke anaknya dan si ibu meninggal. Sekitar 60 persen dari ibu yang mengidap HIV/AIDS tidak menyadari penyakit yang diidapnya dan akhirnya ditularkan kepada bayinya," katanya.

Sebenarnya, menurut dia, penularan virus HIV pada bayi dapat dicegah jika si ibu mengetahui lebih dini bahwa dirinya mengidap virus mematikan tersebut.

"Jika sebelumnya diketahui ibunya sudah terpapar HIV tentunya akan mendapat pelayanan medis seperti pengobatan antiretroviral (ARV), dan pada saat melahirkan dilakukan dengan menggunakan program `preventing mother to child transmission of HIV` (PMTCT), yakni pencegahan penularan dari ibu ke bayinya," katanya.

Ia mengatakan program PMTCT wajib diterapkan kepada ibu yang melahirkan dengan status pengidap HIV. Jika tidak diwajibkan, penularan HIV/AIDS akan sangat cepat dan angkanya tumbuh cepat.

"Faktor ketidaktahuan si ibu bahwa dirinya mengidap HIV, kemungkinan besar disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai virus dan gejala penyakit itu. Data yang diperoleh menunjukkan sebagian besar dari mereka yang tidak menyadari bahwa dirinya mengidap HIV adalah masyarakat kalangan menengah ke bawah," katanya.

Menurut dia, penanganan medis dengan pemberian ARV dan penerapan program PMTCT menjadi cara utama yang dinyatakan efektif menekan penularan HIV kepada bayi. "Hal itu dibuktikan dari 13 kasus ibu pengidap HIV yang melahirkan dengan program PMTCT, hanya enam bayi yang dinyatakan positif tertular virus HIV," katanya.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa
Sidang Lanjutan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Kubu 01 dan 03 meminta izin ke MK agar bisa menghadirkan sejumlah menteri dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024