Sehari Bali Hasilkan 23.262 Ton Emisi CO2

VIVAnews – Berbagai aktivitas masyarakat Bali yang berbasis bahan bakar minyak (BBM), menghasilkan 23.262 ton emisi CO2 setiap harinya. Jumlah tersebut lebih besar dua kali lipat dari rata-rata emisi di Asia.

Data ini berdasarkan penelitian yang dilakukan kolaborasi Bali untuk perubahan iklim-kelompok kerja bersama 4 LSM peduli perubahan iklim selama bulan Oktober 2008.

Koordinator Tim Peneliti, Agung Wardana mengatakan penelitian ini dengan menghitung konsumsi dari berbagai aktivitas yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Objek penelitian meliputi empat pelabuhan, Gilimanuk, Padangbai, Celukan Bawang, dan Benoa.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League

"Kami juga meneliti aktivitas di pelabuhan udara di Ngurah Rai di Tuban dan Letkol Wisnu di Buleleng, konsumsi untuk produksi listrik di PLN, dan dari 10.251 perahu motor tempel dan 673 kapal motor di perairan Bali," terang Agung Wardana, Kamis, 20 November 2008.

Sejumlah aktivitas kendaraan bermotor di Bali, yakni 114.583 monil penumpang, 54.644 truk, 3.819 bus, dan 1.097.583 motor. "Jumlah CO2 yang dihasilkan dari semua aktivitas tersebut dihitung dengan asumsi satu liter BBM yang ekuivalen 2,4 kilogram CO2," terang Wardana, Kamis, 20 November 2008.

Angka tersebut, kata dia, belum termasuk emisi CO2 yang dihasilkan dari sampah, aktivitas kapal wisata, alih fungsi lahan pertanian atau hutan menjadi perumahan, dan aktivitas lain yang dapat memicu emisi.

"Pengelolaan sampah yang kurang baik, dengan praktik open dumping atau membuang sampah di tempat terbuka juga menghasilkan emisi yang cukup berbahaya," jelas pria yang juga Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bali ini.

Sementara Koordinator Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim Ketut Suarnatha menegaskan sebagai pulau kecil, nilai emisi CO2 yang dihasilkan tergolong tinggi.

"Jumlah penduduk Bali mencapai tiga juta orang, maka jumlah emisi CO2 yang dihasilkan Bali  mencapai 2,7 ton per kapita," ungkap Suarnatha. Padahal, lanjutnya, rata-rata emisi CO2 di negara-negara kawasan Asia sebanyak 1,2 ton per kapita.

Tingkat emisi CO2 yang tinggi, menurut dia, tak terlepas dari aktivitas pariwisata di Bali. Selain itu belum adanya kesadaran masyarakat untuk menurunkan tingkat emisi dari aktivitas kesehariannya."Ini persoalan serius dan tanggung jawab bersama," ujarnya serius.

Laporan: Wima Saraswati/Bali.

Pj Gubernur Sumut, Hassanudin.(dok Pemprov Sumut)

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Kejuaraan North Sumatera Amateur Open (NSAO) 2024, kembali digelar oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI) Sumut. Peserta berasal dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina,

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024