VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia bermain lagi di zona merah, padahal saat pembukaan pagi tadi sempat berbalik arah menguat (rebound).
Menurut PT CIMB Securities Indonesia melalui riset yang diterima VIVAnews hari ini, pelemahan IHSG sudah terbaca dari sejumlah indikator teknis seperti relative strenght index (RSI) dan moving average convergence divergence (MACD) yang menunjukkan akan melanjutkan koreksi.
Sekuritas tersebut menambahkan, langkah investor yang memilih melakukan aksi ambil untung (profit taking) menjelang liburan panjang (long weekend) turut memicu IHSG melemah kembali dari pembukaan tadi yang sempat menguat.
Indeks akhir sesi I Rabu, 16 Desember 2009, melemah 2,30 poin atau 0,10 persen ke level 2.492,43, dari awal transaksi pagi tadi yang menguat 2,33 poin (0,09 persen) di posisi 2.497,07.
Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 1,19 triliun dan volume tercatat 4,26 juta lot, dengan frekuensi 48.756 kali. Sebanyak 64 saham menguat, 105 melemah, 52 stagnan, serta 255 saham tidak terjadi transaksi.
Saham-saham papan atas (blue chips) yang melemah cukup besar antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp 350 (1,71 persen) di posisi Rp 20.050, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terkoreksi Rp 100 atau 0,89 persen menjadi Rp 11.100, dan PT Semen Gresik Tbk (SMGR) melemah Rp 100 (1,34 persen) ke level Rp 7.350.
Sedangkan bursa Asia saat IHSG tutup bergerak variatif. Indeks Hang Seng turun 190,36 poin (0,87 persen) di posisi 21.623,56, Nikkei 225 terangkat 59,83 atau 0,59 persen menjadi 10.143,91, dan Straits Times menguat 5,33 poin (0,19 persen) ke level 2.803,97.
Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 12.00 WIB, berada di posisi 9.477 per dolar AS. Sedangkan menurut data RTI, mata uang lokal tersebut berada di level 9.467/US$.
antique.putra@vivanews.com
Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Golkar cenderung mendorong Ridwan Kamil (RK) maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang DKI Jakarta.
