VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) membutuhkan mata uang asing atau valas sebesar US$ 200 juta setiap bulannya.
"Dana sebesar itu digunakan untuk biaya operasional seperti membayar pasokan gas dan listrik dari swasta," ujar Wakil Direktur Utama PLN Rudiantara usai bertemu dengan Menteri Energi Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Senin 24 November 2008.
Selain itu, PLN juga menggunakan valas untuk membeli listrik dari pembangkit swasta. Rudiantara mengakui selama ini PLN tidak mengalami kesulitan mendapatkan valas setiap bulannya. "PLN selalu berkoordinasi dengan perbankan dalam negeri, terutama perbankan BUMN," kata dia.
Jika dijumlahkan dengan pengeluaran dalam bentuk rupiah, biaya operasional yang harus dikeluarkan perseroan setiap bulannya melebihi pendapatan yang diperoleh PLN. Pendapatan PLN dari tagihan listrik setiap bulannya mencapai Rp 7 triliun. "Tapi belum mencukupi ongkos produksi listrik," kata Rudiantara.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Satlantas Polres Lumajang membagikan brosur himbauan tertib berlalu lintas kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jumat 26 April 2024.Kegiatan itu bertujuan unt
Temukan cara terbaru untuk menghasilkan uang secara online hanya dengan menggunakan HP! Ikuti survei sederhana dan kumpulkan poin untuk mendapatkan hadiah tunai.
Momen Pratama Arhan Peluk Sang Istri Azizah Salsha usai Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia
Siap
28 menit lalu
Peristiwa romantis ditunjukkan Pratama Arhan dan Azizah Salsha di tribun Stadion Abdullah Bin Khalifa (Doha), Qatar, Jumat subuh, 26 April 2024, sesaat Indonesia mengalah
Profil Dio Novandra, Kekasih Megawati Hangestri yang Diperkenalkan kepada Para Pemain Red Sparks
Wisata
28 menit lalu
Kisah cinta Megawati Hangestri dan Dio Novandra Wibawa tengah menjadi sorotan dalam dunia voli Indonesia, khususnya setelah Megawati memperkenalkan kekasihnya kepada para
Selengkapnya
Isu Terkini