Pemprov DKI: Tak Ada Daging Gelonggongan

VIVAnews - Pemerintah provinsi DKI Jakarta menjamin tidak akan ada lagi peredaran daging gelonggongan di pasar tradisional dan swalayan. Jaminan juga berlaku bagi daging sapi yang dicampur dengan daging celeng (babi).

Jaminan itu dikemukakan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan DKI Jakarta Edy Setiarto saat melakukan inspeksi daging dan ayam di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa, 16 September 2008. Sedangkan kasus penjualan ayam yang disuntik air, Edy Setiarto mengakui  masih terjadi di beberapa pasar di Jakarta. Edy dan jajarannya mengaku kesulitan untuk mengungkapkan kasus "ayam gelonggongan" itu. 

"Banyak pedagang yang kabur saat kita melakukan inspeksi mendadak," tegasnya lagi. Tapi menurutnya, dengan adanya inspeksi pengawasan intensif, dapat mengungkap dan menangkap para pelaku.

Kegiatan inspeksi ini dilakukan dalam rangka pengawasan sepanjang tahun terhadap kualitas daging dan ayam. Intensitas inspeksi ini akan lebih ditingkatkan selama masa lebaran. Sebab, penggunaan daging ayam dan sapi selalu meningkat pada saat hari raya. Edy Setiarto berjanji melakukan inspeksi ke pasar setiap hari.

Inspeksi juga bertujuan mencari daging yang terindikasi menggunakan boraks dan zat pewarna yang berbahaya. Misalnya, daging olahan, ikan, dan jenis makanan olahan lainnya. "Sudah ada tiga pelaku yang diamankan," kata Edy. Di wilayah Jakarta Barat ada penjualan daging sampah. Untuk di Jakarta Utara dan selatan ada dua pelaku penjualan ayam suntik dan daging dengan kualitas buruk.

Terkait Hari Raya Idul Fitri, Dinas Perikanan dan Peternakan DKI akan menyelenggarakan pasar murah di 20 titik di seluruh Jakarta. Pasar murah akan digelar pada 26 September 2008.

Jokowi Adakan Buka Puasa Bersama Menteri di Istana
Bea Cukai musnahkan ratusan ballpress pakaian bekas

Bea Cukai Musnahkan Pakaian Bekas Bernilai Ratusan Juta di Yogyakarta

Bea Cukai Yogyakarta musnahkan ratusan ballpress pakaian bekas hasil penindakan di salah satu gudang PT KOOC Kreasi.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024