VIVAnews - PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) dikabarkan sedang menyiapkan kontrak pembelian alat berat oleh investor asing dalam waktu dekat.
Sumber VIVAnews mengatakan, selain perseroan tengah memfinalisasi kontrak alat berat dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC) senilai US$520 juta, HEXA juga menyiapkan kontrak alat beratnya dengan investor dari benua Amerika. "Kabarnya, akhir tahun ini finalisasi kontrak semuanya dibereskan," jelasnya di Jakarta, Selasa, 25 November 2008.
Sekretaris Perusahaan Hexindo Adiperkasa Hery Akhyar ketika dimintai konfirmasi mengakui, adanya pihak asing yang ingin menekan kontrak pembelian alat-alat berat perseroan. Seperti dari Kanada danĀ Amerika Serikat. Namun, karena terimbas krisis keuangan global, sepertinya rencana itu akan tertunda sampai tahun depan. "Mudah-mudahan 2009, kondisi membaik dan mereka kembali tertarik," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 26 November 2008.
Per 30 September 2008, Hitachi Construction Machinery memiliki saham berkode HEXA sebesar 48 persen dan Itochu Corporation 22 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.
Pada perdagangan sesi I Rabu, HEXA ditutup menguat Rp 40 di level Rp 730. Broker Sucorinvest Central Gani dengan kode AZ tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi saham Hexindo.
Menurut Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing, pembelian alat-alat berat perseroan oleh pihak asing maupun lokal bisa meningkatkan kinerja emiten berkode HEXA tersebut. Sebab, bakal ada dana segar yang masuk ke kocek perseroan. "Kalau itu terjadi, akhirnya akan memengaruhi harga sahamnya," jelasnya.
Pada semester pertama 2008, perseroan mencatat penjualan bersih Rp 1,57 triliun dan laba bersih mencapai Rp 139,65 miliar.