Jelang Konfrensi London

RI Utus Menlu Marty untuk Bantu Afganistan

VIVAnews - Indonesia turut memberi perhatian bagi stabilitas dan masa depan Afganistan. Bentuk komitmennya adalah dengan mengirim delegasi pada Konfrensi Internasional mengenai Afganistan di London, Inggris, akhir bulan ini.

Demikian ungkap juru bicara Kementrian Luar Negeri (Kemlu), Teuku Faizasyah. "Indonesia akan mengirim utusan untuk hadir dalam pertemuan internasional mengenai Afganistan yang berlangsung pada 28 Januari mendatang," kata Faizasyah kepada VIVAnews, Selasa 19 Januari 2010.

Faizasyah mengungkapkan bahwa delegasi Indonesia pada pertemuan itu akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa. "Pak Menlu rencananya akan hadir dalam konfrensi itu," kata Faizasyah.

Kendati tetangga jauh, Faizasyah mengungkapkan bahwa Indonesia turut berkepentingan bagi masa depan Afganistan, yang dalam beberapa dekade terakhir berkecamuk perang saudara dan teror.

Penampilan Makin Sopan, Nikita Mirzani Ternyata Diawasi Rizky Irmansyah

"Saat ini belum disusun rencana spesifik apa yang Indonesia bantu bagi Afganistan. Namun pada dasarnya kita mendukung pengembangan kapasitas (capacity building) bagi sumber daya manusia di Afganistan," lanjut Faizasyah.

Dia mengungkapkan bahwa Indonesia mulai memberikan bantuan pengembangan kapasitas dengan memberi pelatihan kepada aparat berwenang Afganistan di bidang penegakan hukum.

Sementara itu, sebagai penggagas dan tuan rumah Konfrensi, Inggris menyambut baik kesediaan Indonesia untuk ikut dalam pertemuan dan berkomitmen membantu Afganistan.

"Pemerintah kami menyambut baik atas kesanggupan Indonesia untuk hadir dalam pertemuan nanti dan bersama-sama Inggris serta negara-negara lain memikirkan cara untuk mendukung pembangunan Afganistan ke arah yang lebih baik," kata Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Matthew Rous, Selasa 19 Januari 2010.

Menurut Rous, kendati tidak turut mengirim pasukan keamanan dan bantuan keuangan, peran Indonesia tetap dianggap penting bagi masa depan Afganistan. Bahkan, menurut Rous, Indonesia bisa menjadi inspirasi bagi negara yang dulunya dikuasai milisi Taliban dan jaringan teroris al-Qaeda itu.

"Dikenal sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang masyarakatnya pluralis dan berhasil menjalankan pemerintahan yang demokratis, Indonesia bisa menjadi panutan bagi Afganistan, yang didominasi umat Muslim," kata Rous.

Bahkan, menurut Rous, Indonesia pun bisa melakukan pendekatan atau dukungan yang mungkin tidak pernah atau sulit dilakukan oleh negara-negara Barat kepada Afganistan.

"Indonesia tidak perlu mengirim bantuan keamanan, seperti yang dilakukan AS dan negara-negara lain. Namun Indonesia bisa berkontribusi bagi pembangunan di Afganistan, misalnya di sektor pertanian dan pendidikan," kata Rous.

Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas

Dia mengungkapkan bahwa konfrensi mengenai Afganistan akan berlangsung di London pada tanggal 28 Januari 2010. Konferensi ini akan dipimpin oleh Perdana Menteri Gordon Brown, Presiden Afganistan, Hamid Karzai dan Sekjen PBB, Ban Ki-Moon.

Perwakilan dari 43 negara diharapkan bisa turut serta dalam konfrensi ini, yang bertujuan mewujudkan Afganistan yang stabil dan aman.

Toko Alat Musik

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Tujuan dari ekspansi ini adalah untuk meningkatkan pengalaman musik bagi para musisi di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024