BI Pasrahkan Century pada LPS

VIVAnews - Bank Indonesia memasrahkan penyehatan Bank Century kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), termasuk soal surat berharga yang lebih rendah dari invesment grade.

"Sekarang kan sudah ditangani LPS. Tentunya kita akan mendukung apapun nanti yang dilakukan LPS. Saya tidak ada komentar lagi," kata Gubernur Bank Indonesia Boediono di Gedung Depkeu, Jakarta, Jumat 28 November 2008.

Boediono juga menolak berkomentar soal sikap BI yang mengizinkan pemegang saham Bank century memiliki deposito di luar negeri. Lagi-lagi Boediono menyerahkan masalah ini kepada LPS.

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

Direktur Utama Bank Century Maryono sebelumnya mengatakan akan menelusuri default surat utang Century setelah pengawas Bank Indonesia meneliti dan melakukan due dilligence atas aset-aset bank. "Due  dilligence itu perlu proses, apa itu satu bulan, dua bulan, pokoknya dalam waktu singkat. Itu adalah start point kita," kata Maryono.

Bank Century memiliki surat berharga senilai US$ 203 juta berkualitas buruk karena tidak masuk kategori investment grade atau peringkat obligasi yang aman untuk investasi. Semula kualitas surat berharga ini masih baik karena dijamin oleh pemegang saham Century dan masih bisa dicairkan pada 2006 dan 2007.

Namun, mulai Oktober dan November 2008, pemegang saham default atau gagal bayar atas surat berharga tersebut. Padahal, jumlah surat utang yang masih dikuasai oleh bekas pengendali Bank Century sebanyak US$ 140 juta.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Hadad sebelumnya mengatakan, jika surat berharga itu kualitasnya tidak baik, maka bank Century bukan saja tidak lagi memperoleh pendapatan dari surat berharga tersebut. Namun, bank ini juga harus mengalokasikan cadangan hingga 100 persen untuk menjamin surat utang itu. Karena pencadangan itu, wajar jika modal bank ini tergerus hingga minus 2,3 persen.

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten
Gedung BNI.

BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI akan menerbitkan surat utang senior dalam denominasi dolar Amerika Serikat atau global bond.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024