Wenger Diguyur Dana Transfer

VIVAnews - Arsene Wenger akhirnya pasrah dengan keputusan terbaru Presiden Arsenal, Peter Hill-Wood. Sang Presiden menyatakan setuju mengguyurkan dana untuk belanja pemain di bursa transfer tahap 2, Januari 2009.

"Arsene jelas punya banyak uang bila ia memutuskan untuk menghamburkannya (di bursa transfer)," ujar Hill-Wood seperti dilansir dailymail, Jumat, 28 November 2008.

"Arsene punya cara tersendiri soal memilih pemain yang akan dibeli. Ia tak akan terlena tekanan fans ataupun media. Ia hanya akan membeli seseorang yang bisa berkembang dalam skuad penuh anak muda. Seseorang yang bertalenta," tambahnya.

Keputusan ini sebenarnya sudah dibuat sejak bursa transfer jilid 1 dibuka. Namun, Wenger bersikeras menggunakan pemain-pemain mudanya dibanding membeli pemain bintang.

Teori ini sempat berhasil di awal musim 2008-2009. Wenger dianggap brilian karena mampu mengeluarkan potensi terbaik dari pasukannya yang rata-rata berusia 19 tahun. Umur yang bagi sebagian pihak masih dalam taraf pengembangan, namun ditangan The Professor menjelma jadi pemain matang.

Tapi, begitu memasuki paruh musim, Arsenal meraih hasil terburuk di banding anggota The Big Four lainnya. Dalam 14 partai yang telah dilakoni, pasukan Wenger menelan lima kekalahan. Termasuk ketika dihajar Manchester City 0-3, pekan kemarin.

Alhasil, Theo Walcott cs hanya duduk di peringkat 5 dengan torehan 23 angka. The Gunners kalah satu poin dari Aston Villa yang duduk manis satu strip di atas mereka.

Hill-Wood sebagai orang nomor satu di Arsenal tentu tidak ingin klub yang dipimpinnya terpuruk di akhir musim. Ia masih ingin meneruskan tradisi juara The Gunners yang sempat dicuri Chelsea dan Manchester United.

"Tentu saya ingin masuk The Top Four di akhir musim. Bahkan, kalau memungkinkan menang Liga Champions," tutup Hill-Wood.

Penyerang AC Milan Rafael Leao Bisa Dapat Ballon d'Or
Nyamuk aedes aegypti.

Kasus DBD Melonjak Tajam di Jakarta, Dinkes DKI Ungkap Penyebabnya

Dinas Kesehatan saat ini turun tangan untuk mengatasi persoalan kasus DBD di Jakarta, dengan menyosialisasikan para warga untuk melakukan gerakan 3M.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024