VIVAnews - Manajemen PT United Tractors Tbk (UNTR) mengatakan, hasil uji tuntas (due diligence) dua tambang di Kalimantan Tengah akan diputuskan akhir 2008 atau awal 2009. Tambang yang akan diakuisisi itu berkategori belum berproduksi (green field).
"Keputusan jadi tidaknya (akuisisi) diputuskan akhir 2008 atau awal 2009," kata Direktur Keuangan United Tractors Gideon Hasan di Ciater, Jawa Barat, Jumat 28 November 2008.
Namun, Gideon membantah akan mengakuisisi lahan tambang milik PT Hanson International Tbk di Kalimantan Tengah. "Kami memang sedang due diligence, tapi bukan (tambang milik) Hanson," ujar dia.
Dia menjelaskan, tambang yang diincar perseroan minimal harus memiliki cadangan batu bara 3 juta ton per tahun dengan kalori di atas 5.800 kilokalori (kcal).
Gideon menjelaskan, dalam lima tahun terakhir, tren permintaan alat berat telah bergeser dari sektor konstruksi ke pertambangan. Kondisi tersebut mendorong perseroan untuk fokus pada sektor pertambangan. "Terlihat, pertumbuhan permintaan alat-alat di sektor pertambangan cukup tinggi," ujar dia.
Selama periode September 2008, penjualan alat berat merek Komatsu naik 103,5 persen menjadi 1.970 unit dibandingkan periode sama 2007 sebanyak 968 unit. Sementara itu, di sektor agribisnis, terutama kontraktor kelapa sawit, penjualan alat berat meningkat 8,3 persen dari 889 unit menjadi 963 unit.
Selama sembilan bulan 2008, pendapatan perseroan mencapai Rp 21,13 triliun atau naik 67 persen dibandingkan periode sama 2007 sebesar Rp 13,23 triliun. Penjualan alat berat di sektor konstruksi mengontribusi penjualan sebesar Rp 10,05 triliun, pertambangan Rp 8,26 triliun, dan kontraktor pertambangan Rp 2,78 triliun.
Laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) tercatat Rp 4,44 triliun, atau meningkat dibandingkan periode sama 2007 sebesar Rp 2,67 triliun.
EBITDA margin tercatat 21 persen dengan laba bersih Rp 2,08 triliun dibandingkan Rp 1,1 triliun pada periode sama 2007. Aset United Tractors melonjak Rp 8 triliun menjadi Rp 20,22 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 12,74 triliun.
Setelah 9 Tahun, Jemaah Haji Iran Akhirnya Diperbolehkan Datang ke Mekah
Warga Iran mulai menunaikan ibadah haji sejak Teheran dan Riyadh menyetujui kesepakatan yang ditengahi Tiongkok tahun lalu untuk memulihkan hubungan.
