Koalisi PDIP-Golkar 2009

Bisa Memicu Perpecahan di Golkar

VIVAnews – Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti mengatakan bila Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dipaksa koalisi, maka hal itu bisa memicu perpecahan.

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta

“Bisa muncul tokoh sempalan di Golkar,” kata Ikrar usai diskusi Dialektika Demokrasi di gedung Parlemen, Jakarta, Jumat 28 November 2008. Tokoh yang dimaksud Ikrar adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Bila itu sampai terjadi, katanya, perpecahan yang pernah terjadi pada Pemilihan Umum 2004 terulang kembali.

Viral Jambret Bawa Kabur Mobil Patroli Polisi di Jaksel, Begini Kronologinya

Ikrar mengatakan bahwa memilih presiden dan wakil presiden berbeda dengan menjatuhkan pilihan kepada partai politik. “Masyarakat lebih mendasarkan pilihannya pada pertimbangan bersifat indivisual daripada ideologis,” katanya.

Itu sebabnya, persepsi masyarakat terhadap calon presiden dan wakil presiden lebih menentukan sebagai pertimbangan menjatuhkan pilihannya dibanding garis partai yang ditentukan elit politik.

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemerintah Beri THR Lebaran bagi Warga Terdampak Bencana

Menurut Ikrar penentuan calon presiden dan wakil presiden masih cair pada saat ini. Apalagi, katanya, di internal Partai Golkar belum menyepakati siapa nama calon presiden yang diusung ke Pemilu 2009.

Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Yogyakarta (dok istimewa)

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Petugas Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggagalkan dua kali penyelundupan pil koplo dari pengunjung kepada warga binaan, salah satunya bermodus menyembunyikan pil di betis.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024