Sesi II Tutup

Penurunan IHSG Mereda

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia tetap bercokol di posisi negatif. Namun, pelemahan tersebut mereda dari akhir transaksi sesi siang tadi, di mana IHSG sempat terjungkal 57 poin.

Analis PT BNI Securities Maxi Liesyaputra berpendapat, potensi penurunan indeks hari ini memang sudah diprediksi akan berlanjut. Pasalnya, semalam Dow Jones mencatat koreksi tajam sebesar 213 poin (2,01 persen), akibat rencana Presiden Obama membatasi ruang bisnis perbankan AS yang dapat mengakibatkan penurunan laba bersih mereka.

"Perbankan AS dilarang menginvestasikan dananya di hedge fund, di mana hal itu selama ini merupakan salah satu instrumen investasi yang sangat menguntungkan," kata dia melalui risetnya kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2010.
 
Sentimen negatif lainnya, kata dia, masih dari pengetatan kebijakan moneter China. Meski negara tersebut melaporkan pertumbuhan GDP pada kuartal IV-2009, yang melebihi perkiraan seiring dengan angka inflasi yang juga di atas perkiraan.

Terlihat, Maxi menambahkan, bursa regional Asia Pasifik sejak pagi tadi mengalami koreksi yang signifikan, terutama ditunjukkan indeks Nikkei.

IHSG pada penutupan transaksi akhir pekan ini, terkoreksi 28,04 poin (1,07 persen) ke level 2.610,34. Sedangkan pada akhir sesi I tadi, indeks sempat terjungkal 57,27 poin atau 2,18 persen di posisi 2.643,35.

Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 4,35 triliun dan volume tercatat 8,16 juta lot, dengan frekuensi 80.553 kali. Sebanyak 62 saham menguat, 106 melemah, 80 ditutup stagnan, serta 237 saham tidak terjadi transaksi.

Pemodal asing melakukan pembelian saham Rp 630,83 miliar, sedangkan penjualan mencapai Rp 1,65 triliun.

Bursa Asia saat IHSG tutup juga bergerak negatif. Indeks Hang Seng turun 136,49 (0,65 persen) ke level 20.726,18, Nikkei 225 melemah 277,86 poin atau 2,56 persen menjadi 10.590,55, dan Straits Times tekoreksi 32,73 persen (1,15 persen) di posisi 2.818,25.

Di Bursa Efek Indonesia, saham unggulan yang melemah cukup besar di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp 1.450 atau 4,11 persen ke level Rp 33.800, PT United Tractors Tbk (UNTR) melemah Rp 400 (2,25 persen) menjadi Rp 17.300, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) terkoreksi Rp 300 atau 2,18 persen di posisi Rp 13.400.

Rupiah Topang Pelemahan
Sementara itu, Maxi berpendapat, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang menunjukkan pelemahan turut memberikan sentimen negatif bagi pasar saham.

"Rupiah pagi ini sempat berada di posisi 9.360 per dolar AS, dibandingkan posisi kemarin di 9.283/US$," kata dia.

Berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg pukul 16.00 WIB, nilai tukar rupiah bercokol di posisi 9.342 per dolar AS dari transaksi siang tadi yang berada di level 9.400/US$.

Sedangkan berdasarkan data kurs transaksi BI, rupiah sore ini berakhir di posisi 9.388 per dolar AS. Pada perdagangan Kamis, 21 Januari 2010, mata uang lokal tersebut berakhir di kisaran level 9.305-9.312/US$.

antique.putra@vivanews.com

Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Borneo FC
Ilustrasi game changer.

Proyek Ini jadi 'Game Changer'

Game changer merupakan istilah yang mengacu pada perubahan atau inovasi yang mendasar dalam industri atau pasar yang mengubah dinamika yang ada dan ciptakan standar baru.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024