Parlemen Asia

Dana Moneter Asia untuk Saingi IMF

VIVAnews – Krisis keuangan global yang terjadi tahun 2008 membuktikan gagalnya sistem keuangan internasional. Menurut Anggota Delegasi Indonesia, Abdillah Toha, dalam Deklarasi Jakarta, negara-negara angggota Parlemen Asia sepakat mengambil langkah membentuk suatu sistem tata kelola keuangan yang baru.

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Dimulai, Yogyakarta Tuan Rumah Seri Perdana

”Perlu dibentuk dana moneter Asia,” katanya dalam acara penutupan sidang parlemen Asia di Jakarta Convention Centre, Sabtu 29 November 2008.

Arah pembentukan organisasi keuangan baru ini, kata Toha, adalah mengurangi ketergantungan pada lembaga-lembaga keuangan internasional yang saat ini memainkan peranan utama dalam tata kelola ekonomi dunia, seperti International Monetary Fund (IMF).

MPV Semewah Alphard Ini Bisa Melesat Sekencang Mobil Sport

”Tapi ini semua bukan berarti Asia mulai mengisolasi diri,” katanya. Sidang hasilkan berbagai resolusi,salah satunya soal energi.

Saat ini, kata Toha, peredaran modal antar negara Asia masih kecil. Padahal, Asia punya cadangan dana sebesar US$ 3 triliun, 12 kali lebih besar dari IMF. Dana Moneter Asia akan bertugas memanfaatkan dana cadangan yang dimiliki negara-negara Asia untuk kepentingan Asia dan untuk kerjasama global.

Hubungan Tak Baik, Ruben Onsu dan Jordi Onsu Sudah Setahun Tak Berkomunikasi
Presiden Direktur P&G Indonesia Saranathan Ramaswamy

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

Presiden Direktur Procter and Gamble (P&G) Indonesia, Saranathan Ramaswamy menilai, Indonesia memiliki prospek bisnis yang cerah di masa depan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024