BI Diprediksi Pertahankan Suku Bunga 9,5%

VIVAnews - Bank Indonesia diperkirakan tidak akan menurunkan suku bunga acuannya (BI rate) pada Desember mendatang. Langkah ini untuk mengamankan nilai tukar rupiah terhadap mata uang lainnya. Posisi BI rate saat ini 9,5 persen.

Head of Research Recapital Securities Poltak Hotradero mengatakan, beberapa negara yang peringkatnya lebih baik dari Indonesia juga tetap mempertahankan suku bunga acuan.

Malaysia dan Brazil misalnya, tetap mempertahankan suku bunganya. Padahal kedua negara ini ratingnya sudah mencapai BBB untuk Brazil dan A untuk Malaysia, jauh di atas Indonesia yang hanya BB.

"Jika Bank Indonesia menurunkan suku bunganya, investor akan lari ke negara-negara tersebut," ujar Poltak di sela work shop wartawan "Krisis Global, Akhir dari Kapitalisme?" di Ciloto, Cianjur, Sabtu 29 November 2008.

Demikian juga saat Bank Indonesia menaikkan suku bunga, ini dinilai tidak akan menguatkan nilai tukar rupiah. "Masih banyak negara yang ratingnya lebih bagus," kata dia.

Paling tidak, ia menilai Bank Indonesia harus mempertahankan suku bunganya hingga Januari. Menunggu negara-negara lain setingkat Indonesia menurunkan suku bunganya. "BI harus menunggu The Fed menurunkan suku bunganya," kata dia. Dia memperkirakan, rapat dewan gubernur The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 50 basis poin pada rapat 16 Desember mendatang.

Atasi Masalah Kepadatan di Penjara, Israel Usulkan Hukum Mati Tahanan Palestina
Kebakaran besar melanda Toko frame atau bingkai di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel) Kamis 18 April 2024 malam.

Kondisi Mengenaskan 5 Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Jakarta Selatan

"5 korban rata-rata luka bakar ada di kepala, tangan, dan kaki. Setelah kita evakuasi langsung kita larikan ke RSUD Mampang Prapatan," ujar Kompol David Kanitero.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024