TKI Tewas di Malaysia

"Pembunuh Nurul Aida Harus Dihukum Berat"

VIVAnews -  Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyambut baik langkah aparat hukum di Malaysia yang akan melakukan pengusutan atas dugaan pembunuhan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, Nurul Aida.

"Sebelumnya, saya menyampaikan rasa bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Saya geram karena sekali ini terjadi ditengah-tengah proses kerjasama yang semakin kondusif diantara Malaysia dan Indonesia," kata Muhaimin dalam siaran pers yang diterima VIVAnews, Senin 25 Januari 2010.

Namun ia menilai pengusutan yang dilakukan polisi Malaysia menunjukkan itikad baik pemerintah Malaysia dalam rangka memberikan perlindungan terhadap TKI.

Menurut Cak Imin, langkah aparat hukum di Malaysia penting dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat Indonesia, khususnya TKI yang bekerja di negeri jiran itu.

“Kita berharap pemerintah Malaysia serius dengan komitmennya untuk melindungi seluruh TKI yang sedang bekerja di Malaysia,” tegas dia.

Dia juga berharap pengadilan di Malaysia menjatuhkan sanksi seberat-beratnya kepada pelaku pembunuhan Nurul Aida. Karenanya, demi mendukung aparat hukum di Malaysia, Menakertrans memerintahkan satgas TKI gabungan Indonesia-Malaysia (Joint Tasks Force RI-Malaysia) bekerja secara optimal. “Dengan begitu, kasus ini secepatnya bisa terselesaikan,” tukas Muhaimin.

Polisi Malaysia di Negara Bagian Malaka hingga Minggu 24 Januari 2010 telah menahan enam orang yang diduga terlibat pembunuhan atas TKI asal Bogak, Batubara, Sumatera Utara, Nurul Aida.

Aida diyakini tewas saat bekerja di rumah majikannya pekan lalu. Menurut laporan kepolisian Malaysia, Nurul Aida diduga telah bekerja secara tidak sah karena paspornya kadaluwarsa tahun lalu. "Sebagai pemerintah, saya bertanggung jawab melindungi saudara-saudara kita TKI baik yang bekerja secara sah maupun tidak," tegasnya lagi.

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Akan Kumpul, Termasuk PKB-Nasdem Diajak
Menpora Dito bertemu dengan Menteri pendidikan UEA Ahmad Belhoul Al Falasi

UEA dan Indonesia Kolaborasi Kembangkan Pencak Silat dan Bulutangkis

Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) berkolaborasi untuk mengembangkan olahraga, khususnya pencak silat dan badminton atau bulutangkis. 

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024