Berbagai Modus Pembobolan ATM di Bali

VIVAnews – Petugas kepolisian dari Bali maupun Mabes Polri terus mencoba mengungkap aksi pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) yang menimpa nasabah di sejumlah bank dan diduga terjadi merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Bali

Modusnya mulai dari sengaja memasang alat penjepit di lubang kartu ATM sampai dengan memasang alat skimmer yang secara otomatis bisa merekam PIN nasabah yang tengah transaksi. Menurut salah seorang petugas dari cyber crime Polda Bali, ketika seorang nasabah menelepon nomor call center yang tertempel di mesin ATM, para pelaku yang masuk dalam jaringan langsung menyebarkan orang di seputaran ATM.

“Saat nasabah menghubungi nomor telepon yang mengangkat adalah orang dari kelompok mereka juga. Lalu seolah-olah call center itu memerintahkan memperbaiki dengan mengeluarkan kartu dengan kedok meminta PIN nasabah,” kata petugas, Senin, 25 Januari 2010.

Jika melihat pola yang digunakan, imbuhnya, modus yang dikerjakan berbeda jaringan yang kini tengah dicoba untuk diungkap jajaran kepolisian. Dijelaskan juru bicara Polda Bali, Komisaris Besar Gde Sugianyar bahwa spycam hanya sebagai pelapis sistem kerja dari skimmer yang dapat merekam PIN.

“Untuk memasang semua alat-alat itu, tidak perlu waktu lama. Untuk yang sudah mahir, hanya butuh waktu empat menit saja seperti memasang spycam, alat pemindai data, dan keypad palsu tanpa merusak yang asli dan telah terpasang di mesin ATM,” kata Sugianyar, Senin, 25 Januari 2010.

Keypad palsu ini ditumpuk pada keypad asli sekaligus digunakan sebagai perekam PIN sehingga pelaku denga mudah menyalin data nasabah. “Kalau cara ini yang digunakan, maka cara ini tidak membutuhkan spycam,” katanya.

Sampai saat ini, jumlah nasabah yang melapor ke Polda Bali menjadi 43 orang yang kerugiannya mencapai ratusan juta.

Laporan Dewi Umaryati | Denpasar

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel
Mensos Risma

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024