Komisi IX: Kinerja Menkes Menurun

VIVAnews - Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat menilai kinerja Menteri Kesehatan pada 100 hari pertama pemerintahan ini menurun. Hal ini jika dibandingkan dengan kinerja Menteri Kesehatan pada periode sebelumnya.

"Kinerja Menkes menurun. Jujur saja, 100 hari ini belum bermakna apa-apa bagi Kementerian Kesehatan," ujar Ketua Komisi IX, Ribka Tjiptaning, usai rapat kerja dengan Menkes di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 27 Januari 2010.

Suami Sandra Dewi Tersandung Korupsi Timah, Aiman Senang Kasusnya Disetop 

Menurunnya kinerja Menteri Kesehatan tercermin dengan carut-marutnya pelayanan kesehatan, termasuk persoalan malapraktek, penolakan pasien miskin, kasus penculikan bayi, sampai jual beli organ manusia.

Ribka mencontohkan, salah satu tolak ukur yang digunakan oleh Komisi IX adalah kasus penolakan rakyat yang hendak berobat ke rumah sakit.

"Satu rakyat saja ditolak oleh rumah sakit, itu berarti kegagalan bagi Menkes sekaligus Komisi IX," kata Ribka. Untuk mengoreksi hal itu, lanjut Ribka, maka sebaiknya disusun UU Kesehatan dan Rumah Sakit yang belum di-PP-kan.

Indikator lain menurunnya kinerja menkes ialah dalam persoalan Jaminan Kesehatan Masyarakat. "Jamkesmas sudah berjalan, tapi seringkali ditolak di mana-mana," tutur anggota Fraksi PDIP ini.

Sementara itu, Menkes Endang Rahayu sendiri dalam pemaparannya kepada Komisi IX, menyatakan bahwa peserta Jamkesmas pada tahun 2010 ini akan diperluas meliputi masyarakat miskin korban bencana, penghuni panti asuhan, panti jompo, lembaga permasyarakatan (lapas), dan rumah tahanan (rutan).

Kasus maraknya penculikan bayi pun tak luput dari sorotan Komisi IX. Salah satu anggota Komisi IX, Rieke Diah Pitaloka, bahkan menyarankan agar pemerintah segera membuat Satgas Mafia Kesehatan untuk memberantas kejahatan di dunia masuk, termasuk dalam soal penculikan bayi. "Harus ada pengawasan dan sanksi tegas terhadap siapapun yang terlibat dalam kejahatan medis," tukas Rieke.

"Pemerintah harus lebih sungguh-sungguh dalam memberantas penculikan bayi. Kementerian Kesehatan harus lebih waspada," tandas anggota Komisi IX, Riski Sadig. Ia pun mendukung langkah Kementerian Kesehatan untuk memperketat standar pengamanan di rumah sakit dan puskesmas.

Menkes mengakui, penculikan bayi merupakan pelajaran pahit bagi pelayanan kesehatan di Indonesia. "Kami akan menyusun standar pengamanan kesehatan untuk jangka panjang," janji Menkes. Selain itu, Menkes pun berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran guna perbaikan sarana dan prasarana kesehatan.

Belimbing Wuluh atau belimbing sayur

Terpopuler: Manfaat Belimbing Wuluh sampai Tanggapan Buya Yahya Soal Kasus Inses

Round-up dari kanal Lifestyle pada Kamis, 28 Maret 2024. Salah satunya mengenai deretan manfaat belimbing wuluh.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024