VIVAnews - Arus balik yang menggunakan kereta di Stasiun Gambir akan mencapai puncaknya sore ini. Puncak tersebut akan berlanjut terus sampai Minggu pagi, 5 Oktober 2008.
"Dari daerah, penumpang akan berangkat pagi ini, jadi tiba di Jakarta diperkirakan sore hari," kata Kepala Humas Daop 1 Jakarta Akhmad Sujadi di Stasiun Gambir, Sabtu 4 Oktober 2008. Ia memperkirakan lonjakan penumpang kereta api menjelang puncak arus balik akan mencapai 12 ribu orang di stasiun Gambir.
Hingga pukul 10.15 WIB, ujar Akhmad, ada 12 perjalanan kereta api yang telah tiba di Gambir dengan jumlah penumpang mencapai 3600 orang. "Itu belum dihitung yang turun di Jatinegara, bisa mencapai 40% dari total penumpang dari daerah," sambung Akhmad. Mayoritas penumpang kereta api, kata dia, berasal dari Purwokerto, Jogja, Solo, Malang, dan Surabaya. Semua kereta yang berangkat dari daerah-daerah itu selalu penuh.
Untuk memperlancar lonjakan penumpang pada arus balik itu, kata Akhmad, stasiun Gambir menerima tambahan kereta api dari daerah. Untuk antisipasi puncak arus balik sore hari nanti, stasiun Gambir menerima tambahan 10 kereta api. Kemarin, kata dia, Gambir juga mendapat bantuan 4 kereta tambahan dari kota Madiun, Kutoarjo, Semarang, dan Malang.
Selain itu, lanjutnya, PT. Kereta Api juga melakukan strategi dengan menyebarkan rangkaian kereta yang sebelumnya digunakan pada arus mudik ke daerah. "Kemarin pada waktu mudik, semua rangkaian kereta api baik itu eksekutif, bisnis, maupun ekonomi dipersiapkan di Jakarta. Sekarang disebarkan ke daerah," kata Akhmad.
Misalkan Purwokerto mendapat satu rangkaian kereta kelas bisnis, Kutoarjo mendapat satu kelas bisnis dan satu kelas ekonomi. Sedangkan, Jogjakarta masing-masing satu kereta untuk kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi.
Akhmad menjelaskan jadwal perjalanan diatur oleh daerah masing-masing sehingga Jakarta tinggal menerima penumpang dari daerah kemudian melakukan pengecekan rangkaian untuk segera dikembalikan.
"Kondisi arus balik tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Lebaran tahun lalu keterlambatan kereta bisa mencapai 2 jam lebih, tapi sekarang hanya sekitar 1 jam," pukasnya.
Kemenkeu Monitor Dampak Konflik Israel-Iran ke Ekspor RI
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan pemerintah terus memonitor dampak perlambatan ekonomi global terhadap ekspor Indonesia yang dipicu panasnya konflik Iran-Israel
