Swiss Minati Investasi Pariwisata Indonesia

VIVAnews - Investor Swiss berminat untuk mengembangkan sektor pariwisata di Indonesia.

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini

Hal itu terungkap saat pertemuan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dengan Presiden Swiss Doris Leuthard di sela acara World Economic Forum (WEF) 2010 di Davos, Swiss.

Presiden Leuthard mengatakan, pemerintahannya tertarik menjajaki investasi di bidang pariwisata di luar pulau Bali atau yang disebutnya "Beyond Bali".

"Karena, selama ini daerah di Indonesia, di luar Bali belum dikenal oleh masyarakat Swiss," kata Mari Pangestu dalam keterangan pers di Davos, Jumat 29 Januari 2010 waktu setempat.

Selain di sektor pariwisata, Swiss tertarik untuk berinvestasi di sektor farmasi, keuangan, dan nutrisi.

Presiden Leuthard berjanji akan melakukan kunjungan kenegaraan beberapa hari ke Indonesia pada Juli 2010 dengan membawa para pengusaha untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara.

"Saya harapkan Swiss lebih banyak berinvestasi di Indonesia serta dapat membagi pengalaman mengenai branding, karena produk Swiss telah dikenal karena kualitasnya," kata Mari Elka.

Mendag juga melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan mendag Kanada, Australia, dirjen WTO, menteri transportasi India dan wakil menteri luar negeri Amerika Serikat, di sela acara WEF 2010.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan mendag untuk menerima berbagai perusahaan besar dan investor yang sedang maupun tertarik untuk berbisnis di Indonesia, seperti chief executive unilever (CEO) Unilever, perusahaan sepatu, serta fesyen.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode 2004-2008, total perdagangan Indonesia dan Swiss meningkat secara bertahap.

Pada 2004, total perdagangan senilai US$ 403,01 juta, sebelum meningkat menjadi US$ 450,64 juta pada 2005. Selanjutnya, perdagangan kedua negara menjadi US$ 543,53 juta (2006), US$ 668,90 juta (2007), dan menjadi US$ 983,87 juta pada 2008.

Pada periode 2004-2008, ekspor dan impor kedua negara juga meningkat secara bertahap. Pada 2004, nilai ekspor mencapai US$ 147,59 juta (2004), kemudian turun menjadi US$ 130,05 juta (2005), sebelum naik kembali menjadi US$ 236,56 juta (2006).

Sementara itu, pada 2007, nilai ekspor mencapai US$ 314,21 juta dan US$ 421,36 juta (2008).

Kinerja impor pada 2004 mencapai US$ 255,42 juta, US$ 320,58 juta (2005), namun menurun menjadi US$ 306,98 juta (2006). Pada 2007, impor naik menjadi US$ 354,69 juta dan US$ 562,51 juta (2008).

arinto.wibowo@vivanews.com

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua sekaligus anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024