Anak Buah Noordin Top Diburu di Kalimantan

VIVAnews - Gembong teroris, Noordin M Top telah tewas diterjang peluru dalam penggerebekan di  Kampung Kepohsari, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah pada 16-17 September 2009. Namun bukan berarti Indonesia bebas dari ancaman teror.

Anak-anak buah Noordin masih berkeliaran. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Ito Sumardi membenarkan informasi bahwa Densus 88 sedang mengejar buronan kasus terorisme di Kalimantan.

Buronan tersebut adalah Reno, anak buah Noordin M Top. "Ya, kita lihat kemungkinan yang bersangkutan termasuk tersangka teror. Kita belum dapat kabar bagaimana hasilnya. Kita tungggu saja," kata Ito di Gedung Dewan Perwakilan Daerah, Senayan, Jakarta, Senin 1 Februari 2010.

Polti telah mengirimkan satu tim Densus 88 yang biasa dan berpengalaman menangani kasus terorisme.

Ditambahkan Ito, ada kendala yang dihadapi polisi. "Yang bersangkutan [Reno] mobile, bergerak terus," kata dia,

Namun, tambah Ito, polisi harus menangkap Reno. "DPO kita kan sudah menjatukan korban jiwa, sudah lama malang melintang," kata dia.

"Kita imbau masyarakat memberi tahu kalau ada yang melihat [Reno]," lanjut Jenderal Ito.

Reno alias Tedi punya kemampuan merakit bom. Reno inilah yang diduga mengambil alih peran Dr. Azahari sebagai “doktor bom.”

Reno masuk daftar buruan polisi. Dia lolos dari sergapan polisi saat Dr Azahari tertembak di Malang, November 2005. Reno termasuk seorang perencana serangan Bom Bali II. Ia ikut melatih penggunaan ransel bahan peledak di Gunung Unggaran, Semarang.

Pengemudi Fortuner Arogan Bikin Geram Kolonel Pom Jeffri: Gayanya Melebihi Tentara
Ekspor-Impor

Di Depan Para Pengusaha Ritel, Airlangga Sebut Aturan Impor Bakal Direvisi

Menko Ekonomi Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024