Transisi Presiden AS

Hillary Bangga Masuk Kabinet Obama

VIVAnews - Jadi tidaknya Hillary Clinton masuk dalam tim kabinet presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Barack Obama, terjawab sudah. Senin malam, 1 Desember 2008, Obama memperkenalkan mantan seterunya dalam pemilihan umum kemarin sebagai menteri luar negeri.

Bila penunjukannya disetujui Senat, maka Hillary bakal mencetak sejarah baru. Dia adalah mantan Ibu Negara (istri presiden) pertama di AS yang ditunjuk sebagai menteri. Sebelumnya, mantan pengacara tersebut juga mencetak sejarah sebagai Ibu Negara yang dilantik menjadi senator mewakili negara bagian New York, 3 Januari 2001, atau beberapa pekan sebelum suaminya pensiun sebagai presiden.  

Sebagai konsekuensinya, Hillary harus menanggalkan posisinya sebagai senator mewakili Negara Bagian New York - yang telah dia lakoni selama lebih dari tujuh tahun. Namun istri mantan presiden Bill Clinton tersebut merasa senang bila bisa bekerja di bawah pimpinan Obama. Dengan bergabung ke tim pemerintahan Obama, Hillary mengaku ingin menjadi bagian dari "petualangan yang terbesar" saat ini.

"Presiden Kennedy pernah berkata bahwa melibatkan dunia untuk mengatasi segala ancaman yang kita hadapi merupakan suatu petualangan terbesar bagi generasi kita," kata Hillary dalam konfrensi pers di kantor presiden terpilih di Chicago. "Bapak Presiden Terpilih, saya bangga bisa bergabung bersama Anda untuk mengarungi petualangan yang sulit dan menarik di abad yang baru ini," lanjut perempuan berusia 61 tahun tersebut seperti dikutip stasiun televisi CNN.

Selain Hillary, Obama juga memperkenalkan para menteri dan pejabat baru bidang hukum, keamanan, dan luar negeri - yang mulai bekerja saat dia dilantik 20 Januari 2009. Mereka yaitu Erick Holder (Jaksa Agung), Janet Napolitano (Menteri Keamanan Dalam Negeri), James Jones (Penasihat Keamanan Nasional) dan Susan Rice (Duta Besar untuk PBB). Obama juga menghadirkan Robert Gates, yang tetap dipertahankan sebagai menteri pertahanan.

Sebagai menteri luar negeri, Hillary bertekad akan memulihkan posisi AS sebagai "kekuatan bagi perubahan yang positif" di dunia. "Amerika adalah tempat yang berlandaskan pandangan bahwa setiap orang harus mendapatkan hak untuk hidup berdasarkan potensi yang diberikan Tuhan. Pandangan ideal itulah yang harus menuntun kepentingan Amerika di dunia saat ini," kata Hillary.   
    
Selama konfrensi pers itu, Obama menyebut Hillary seorang perempuan yang "luar biasa pintar dan gigih" yang akan disegani di setiap negara. "Penunjukan Hillary merupakan gambaran perekrutan sekutu maupun seteru yang sesuai dengan komitmen saya untuk memperbarui diplomasi Amerika dan memulihkan persekutuan kita," kata Obama.

Kabar penunjukkan Hillary oleh Obama sebagai menteri luar negeri muncul saat mereka bertemu secara diam-diam di Chicago pertengahan November lalu. Sejak itu, demi mengantisipasi bahwa Hillary bebas dari konflik kepentingan dan intrik, tim Obama langsung menyelidiki kegiatan-kegiatan yang dilakukan suaminya, Bill Clinton atas yayasan yang dia bentuk tahun 2005, Clinton Global Initiatives (CGI) .

Kubu Obama tidak mau ada masalah di kemudian hari terkait dengan pengelolaan CGI. Sebagai tanggapannya, Clinton pun bersedia mengungkap daftar penyumbang CGI, yang berjumlah lebih dari 200.000 nama.

Selain itu, demi memuluskan jalan bagi istrinya menjadi menteri luar negeri, Clinton juga bersedia melakukan sejumlah pantangan terkait dengan kegiatan CGI. Bahkan, dia rela menyerahkan rancangan-rancangan pidato maupun jadwal kegiatannya ke depan untuk diperiksa oleh Departemen Luar Negeri, demikian ungkap sumber tim Obama.
 
Sebagai suami, Clinton mengakub sangat bangga melihat Hillary dipilih menjadi menteri luar negeri. "Dia adalah orang yang tepat berada di posisi yang tugasnya membantu memulihkan citra Amerika di luar negeri, mengakhiri perang di Irak, mendorong perdamaian sekaligus meningkatkan keamanan, serta menciptakan masa depan dimana anak-anak kita mendapatkan lebih banyak teman ketimbang lawan," kata Clinton. 

Namun, penunjukkan Clinton sebagai menteri luar negeri oleh Obama tetap saja mengundang penasaran kalangan media massa. Pasalnya, kedua tokoh tersebut dikenal terlibat perseteruan yang sengit dan saling menjatuhkan citra saat kampanye pemilihan umum presiden di tingkat Partai Demokrat.

Dalam suatu iklan kampanye di televisi, misalnya, Hillary terlihat menelpon Obama pukul 3 pagi untuk menantang kesanggupan dia mengatasi krisis-krisis di luar negeri. Belakangan, Obama malah mempertanyakan klaim Hillary bahwa dialah yang lebih berpengalaman di bidang politik luar negeri. 

Namun, kini Obama menegaskan bahwa dia dan Hillary sudah berada dalam satu tim dan otomatis telah menyudahi segala intrik dan perseteruan mereka selama kampanye lalu. "Saya selalu mengagumi Senator [Hillary] Clinton karena kami bekerja bersama di Senat," kata Obama yang beberapa pekan lalu pensiun sebagai senator mewakili negara bagian Illinois.

"Setelah pemilu usai, saya mulai memikirkan tim saya. Menurut saya, dia berpotensi sebagai menteri luar negeri yang luar biasa," kata Obama tentang Hillary.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman
Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024