“Menjadi Politisi karena Sindrom Primadona”

VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa, Yenny Wahid, mengatakan sindrom primadona sedang menjangkiti perempuan. Hal itu dianggap mendorong mereka berbondong-bondong ikut partai politik.

Mengganas di Piala Asia, Timnas Indonesia U-23 Jadi Perbincangan di Qatar

“Jadi, perempuan ingin selalu jadi primadona sendiri. Mau pinternya sendiri, mau cool sendiri,” kata Yenny saat diskusi bertema "Perempuan dan Keterwakilan Politik Indonesia," di Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa 2 Desember 2008.

Adanya politisi sindrom primadona seperti itu, kata Yenny, makin menambah kesulitan yang dihadapi bangsa Indonesia. “Karena akan menyulitkan untuk bersatu dan menyelesaikan masalah yang kompleks di negara ini,” katanya.

Selebgram Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba Karena Isap Rokok Elektrik Rasa Ganja

Anggota Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat, Angelina Sondakh, yang juga hadir di acara itu mengatakan bila kaum perempuan memilih jalan politik, maka harus mampu memainkan peran yang strategis. “Dengan begitu, posisinya dapat diperhitungkan lawan-lawannya. Jika ingin terjun ke politik, harus kuat,” katanya.

Sidang Putusan Sidang Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di MK

Sengketa Pilpres Dinilai Jadi Pembelajaran, Saatnya Prabowo-Gibran Ayomi Semua Masyarakat

Guru besar kebijakan publik Universitas Brawijaya Andy Fefta Wijaya mengapresiasi Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan hasil sengketa Pilpres 2024

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024