VIVAnews - PT Krakatau Steel (KS) memperkirakan laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2009, mencapai Rp 490,85 miliar atau naik 6,7 persen dibandingkan perolehan tahun 2008 sebesar Rp 459,57 miliar.
"Penjualan perusahaan meningkat ecara konsisten sejak tahun 2008, walaupun pada tahun lalu mengalami penurunan," ujar Direktur Utama Krakatau Steel Fazwar Bujang dalam Rapat Dengar Pendapat Deputi Pertambangan, Industri Strategis, Energi, dan Telekomunikasi Kementerian BUMN dengan Komisi VI DPR, di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin, 8 Februari 2010.
Menurut Fazwar, pendapatan perusahaan sejak tahun 2005-2008, cenderung meningkat dari Rp 11,6 triliun menjadi Rp 20,6 triliun. Namun, krisis global yang terjadi pada tahun lalu menyebabkan pendapatan perusahaan menurun cukup signifikan menjadi Rp 16,3 triliun.
Penurunan pendapatan tersebut terlihat dari volume penjualan KS yang tahun ini diproyeksikan hanya mencapai 2,11 juta ton atau turun dibandingkan sebelumnya 2,21 juta ton. Penurunan tertinggi terjadi pada laba usaha perusahaan yang mencapai Rp 1,36 triliun pada tahun 2008 menjadi hanya Rp 512,55 miliar.
Fazwar menuturkan, perusahaan telah menetapkan sasaran kinerja perseroan hingga tahun 2010, dengan indikator-indikator berupa peningkatan EBITDA marjin dari 10,64 persen pada tahun 2010 menjadi 21,12 persen pada tahun 2014.
Sasaran lainnya adalah melakukan pembangunan integrates stell mill berkapasitas 3 juta ton melalui kerja sama dengan mitra strategis, melaksanakan program penawaran umum perdana saham, serta mempertahankan dan memperbaiki posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar baja domestik melalui peningkata kapasitas produksi pada fasilitas eksisting.
Tahun ini, perusahaan menargetkan kapasitas produk jadi milik perusahaan dan kelompok usahanya mencapai 2,9 juta ton per tahun dan terus meningkat hingga mencapai 4,7 juta ton pada tahun 2014.
antique.putra@vivanews.com
Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan
Para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dihimbau untuk tidak terjebak dalam bujukan untuk membeli kelulusan dengan membayar sejumlah uang.
