Provinsi Irian Jaya Barat

Alamat: Jln. Siliwangi No.1 , Manokwari
Telepon: (0986) 211719
Fax: (0986) 213124
Email: -
Website: www.ijbprov.go.id

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat
Geger Penemuan Fosil Ular Lebihi Ukuran T-rex, Begini Bentuknya

Irian Jaya Barat merupakan provinsi baru hasil pemekaran Provinsi Papua yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang No.45/1999. Ibukota terletak di Manokwari. Wilayah provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara berbatasan dengan provinsi Papua.

Jumlah populasi (Oktober 2008) mencapai 730 ribu orang. Pengangguran mencapai 32.000 orang (Februari 2008). Jumlah penduduk usia kerja (Agustus 2008) sebesar 502 ribu jiwa terdiri dari angkatan kerja sebesar 342 ribu jiwa dan bukan angkatan kerja sebesar 160 ribu jiwa. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja sebanyak 316 ribu jiwa dan pengangguran 26 ribu jiwa. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 68,15 persen, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 7,65 persen.

Jadwal SIM Keliling Jakarta, Bogor, Bekasi, Bandung Kamis 25 April 2024

Jumlah penduduk miskin pada Maret tahun 2007 sebanyak 267 ribu jiwa (39,31 persen) dimana 95,9 persen berada di pedesaan. Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2009 sebesar Rp 1.069.865. Jumlah penerima BLT (2005) menurut kategori sangat miskin sebanyak 27 ribu jiwa,  miskin sebanyak 41 ribu jiwa, dan mendekati miskin sebanyak 60 ribu jiwa. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tahun 2006 adalah 69,4, sementara angka indeks untuk Indonesia sebesar 70,1 pada tahun yang sama.
Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2009 sebesar Rp 1.180.000.


SUMBER DAYA ALAM
Luas hutan dan perairannya adalah 9,8 juta ha, yang berfungsi sebagai hutan lindung (1,8 juta ha), hutan suaka alam dan pelestarian alam (1,9 juta ha), hutan produksi tetap (1,4 juta ha), hutan produksi terbatas (1 juta ha), hutan yang dapat dikonversi (2,5 juta ha), dan hutan lainnya (328 ribu ha).

Luas areal sektor pertanian sebesar sembilan ribu ha (2006) dengan rata-rata produktivitas 3,4 ribu ton/ha. Produksi perikanan berorientasi ekspor, mencakup udang,  tuna/cakalang, pelagis, demersal, ikan campur dan hasil olahan. Daerah produksi perikanan laut di provinsi ini adalah Kota Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Fakfak, dan Kabupaten Raja Ampat. Budidaya mutiara terbesar terletak di Kabupaten Raja Ampat. Komoditas unggulan yaitu kelapa sawit, kakao, kelapa dalam, kopi, pala, cengkeh, jambu mete dan pinang.

Pertambangan
Pertambangan dititikberatkan pada bidang minyak dan gas bumi, geologi dan sumber daya mineral, kelistrikan dan pemanfaatan energi serta bidang lingkungan hidup. Hasil pertambangan adalah batubara di Kabupaten Rajaampat dan Kabupaten Teluk Bintuni, minyak dan gas alam di Kabupaten Teluk Bintuni selain itu, Mika, batu bara, Cuprum, dan batu gamping. Cadangan mika terdapat di Distrik Wasior Utara dan Windesi di Kabupaten Teluk Wondama. Cadangan mika di Wasior Utara sebesar 90,11 juta metrik ton, terdiri dari: Genis Maskovit sebanyak 17,31 juta metrik ton, genis kuarsa 61,21 juta metrik ton, dan genis pragmatic 11,59 juta metrik ton. Cadangan batubara terdapat di Wasior, sedangkan Cuprum di Windesi.

Kehutanan
Hasil Hutan Kabupaten Teluk Wondama meliputi antara lain: kayu Merbau, Matoa dan kayu indah untuk furnitur. Hasil hutan antara lain: rotan, gaharu, masoi, kayu lawang, bambu dan sagu. Perusahaan berinvestasi di sector perkebunan, logging, dan industri. Lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 1
Investor, Bidang Usaha dan Lokasi Usaha

No

Nama Perusahaan

Bidang Usaha

Lokasi

1

PT. Perkebunan Nusantara II

Perkebunan Kelapa Sawit 

Kab. Manokwari

2

PT. Nusa Irian Jaya Indah

Perkebunan Coklat

Kab. Manokwari

3

PT. Varita Maju Utama

Perkebunan Kelapa Sawit Terpadu (CPO) dan PKO

Kab. Manokwari

4

PT. Intergalaxi

Penangkapan Ikan Tuna/ Cakalang

Kab. Manokwari

5

PT Bintuni Mina Raya

Industri Pembekuan Ikan dan Pabrik es Balok

Kab. Manokwari

6

PT. Artika Optima Inti Unit III

Logging

Kab. Manokwari

7

PT. Coklat Ransiki (Inggris & Belanda)

Perkebunan coklat dan Kelapa

Kab. Manokwari

8

PT. Bintuni Utama Murni Wood
Industries

Industri Chips

Kab. Manokwari

9

PT. Henrizon Iriana (PT.Dharma Mukti
Persada (Merger)

Logging terpadu dengan Industri Kayu

Kab. Manokwari

9

PT. Agoda Rimba Irian

Industri Penggergajian Kayu

Kab. Manokwari

10

PT. Rimba Kayu Arthamas

Logging Terpadu dengan Industri Plywood

Kab. Manokwari

11

PT. BUMWI Babo Amutu

Kehutanan

Kab. Babo amutu

12

PT. Henrison Iriana

Kehutanan

Kab. Sorong

13

PT. Prabu Alaska Fakfak

Kehutanan

Kab. Fak-fak


PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO TRIWULAN III-2009

Pertumbuhan ekonomi secara tahunan mengalami perlambatan bila dibandingkan laju pertumbuhan tahunan triwulan II-2009. Perlambatan ini diperkirakan disebabkan oleh perlambatan yang terjadi pada tiga sektor utama sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa. Selain itu, perlambatan yang dialami komponen konsumsi rumah tangga, komponen konsumsi swasta nirlaba dan komponen ekspor.

Secara umum, harga mengalami deflasi sebesar 0,34%, yang merupakan gabungan dari deflasi Kota Sorong sebesar 0,98% dan inflasi Manokwari sebesar 0,21%. Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa.

Secara umum, kinerja perekonomian dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Indikator

IV-2008

I-2009

II-2009

III-2009

PDRB Prov Irian Jaya Barat (hk, mil Rp)

1.674,71

1.639,44

1.679,13

1.730,15

Pertumbuhan PDRB (yoy %)

7,15

7,22

7,82

7,16

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya