SBY Jamin Krisis 1997 Tak Terulang

VIVAnews - Pemerintah menjamin dampak krisis keuangan yang dialami Amerika Serikat dan global tidak akan membuat Indonesia mengulang krisis finansial seperti 1997 lalu. Krisis yang terjadi saat ini jauh berbeda dengan 10 tahun lalu.

Optimisme itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan para pelaku usaha Indonesia dan seluruh menteri Kabinet Indonesia Bersatu di Gedung Sekretaris Negara, Jakarta, Senin 6 Oktober 2008.

"Tidak seburuk tahun 1997 dan 1998, namun kita tidak boleh lalai, lengah, tapi tetap waspada. Dan kita tingkatkan keyakinan ini," kata Presiden.

Krisis keuangan AS yang berdampak pada keuangan global terjadi akibat kredit macet perumahan di negara itu. Akibatnya negara-negara di dunia terkena imbas, termasuk Indonesia, khususnya untuk ekspor dan industri perbankan. Imbas krisis global akan berdampak hingga 2009-2010 mendatang.

Presiden mengharapkan agar krisis keuangan yang dihadapi AS tidak membuat pelaku usaha di Indonesia pesimistis. Sebab, pemerintah masih bisa melakukan tindakan preventif sebelum krisis itu berdampak lebih jauh.
 
Sikap optimis ini, lanjut Presiden, diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Kerja keras selama sepuluh tahun harus tetap dijaga agar tidak terlalu mengganggu perekonomian nasional. "Kita akan pertahankan pertumbuhan ekonomi 6 persen," tegas Presiden.

Mengacu pada krisis yang terjadi pada tahun 1997 dan 1998, pemerintah akan mengoptimalkan sektor Usaha Kecil Menengah atau UKM.

Sedangkan untuk menjaga keuangan nasional, pemerintah akan memacu pemasukan dari sektor pajak dan sumber daya alam. Selain itu harus dilakukan efesiensi dan pembatasan pada pembelajaan yang dinilai konsumtif pada APBN.

Selain itu, untuk mengatisipasi krisis itu, Presiden menginstruksikan agar Bank Indonesia dapat terus melakukan sinergi dengan jajaran perbankan dengan cara menjamin kredit dan likuiditas. "Ini agar sektor riil terus bergerak," terang Presiden.

Terpopuler: Netizen Serang Wasit Nasrullo Kabirov, Ivar Jenner Sebut Qatar Badut
Polusi Udara Jakarta

Hari Kedua Pasca-Libur Lebaran, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kelima di Dunia

Kualitas udara di DKI Jakarta menjadi yang terburuk kelima di dunia pada hari kedua pasca-liburan Idul Fitri, Rabu pagi.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024