Polda Bentuk Tim Khusus Kuak Kasus Mutilasi

VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya akan membentuk tim khusus untuk menguak kasus mutilasi yang ditemukan Senin 29 September 2008.

Demikian disampaikan Kepala Satuan Kejahatan Kekerasan Kepolisian Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Fadhil Imran. Pembentukan tim khusus itu akan dibahas dalam rapat gabungan yang digelar di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta Selatan, pukul 10.00 WIB, Rabu 8 Oktober 2008.

Rapat gabungan rencananya dihadiri pejabat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kepolisian Sektor Cakung, dan tim forensik dari Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang menangani kasus mutilasi tersebut.

Selain membentuk tim khusus, hari ini, polisi juga akan menyebar sketsa wanita yang diduga pembawa potongan mutilasi. Tas plastik merah berisi 13 potongan tubuh manusia itu diletakkan di kolong kursi bus Mayasari Bhakti P64 Kalideres-Pulogadung.

Hilangnya kepala, jari tangan, dan tulang membuat polisi kesulitan mengungkap identitas pelaku dan korban mutilasi itu. Satu-satunya jalan adalah melakukan tes DNA. Namun tes ini juga membutuhkan pembanding dari keluarga korban.

Seorang warga Bekasi, Sudarmi, curiga korban mutilasi itu adalah suaminya, Mahrhasan. Kecurigaan itu setelah melihat tato macan di lengan korban mutilasi. Tato itu sangat mirip dengan tato di lengan kanan Marhasan yang menghilang sejak Jumat 26 September 2008.

Kehadiran Anies dan Muhaimin di KPU Tunjukkan Kedewasaan Politik meski Pahit, Menurut Pengamat
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Terinspirasi Langkah Indonesia, Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Airlangga: Implementasi EUDR jelas akan melukai dan merugikan komoditas perkebunan dan kehutanan yang begitu penting buat kami seperti kakao, kopi, karet, produk kayu.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024