Kasus Susu Cina

Cina Tetapkan Standar Melamin untuk Susu

VIVAnews - Pemerintah Cina, Rabu, 8 Oktober 2008, menetapkan standar melamin yang boleh ditambahkan ke dalam produk makanan dan susu. Pengumuman tersebut dilakukan untuk mengatasi ketakutan konsumen atas keamanan makanan buatan Cina.

Wang Xuening dari Departemen Kesehatan (Depkes) Cina menyatakan bahwa sejumlah kecil melamin dapat ditambahkan ke dalam susu dan makanan lain. Namun, dilarang keras menambahkan melamin dengan sengaja untuk tujuan meracuni. “Kami akan memeriksa keabsahan mereka yang menambahkan melamin ke dalam produknya,” lanjut Wang.

Untuk susu formula bayi, batas aman melamin adalah satu miligram per kilogram susu. Untuk susu cair, susu bubuk, dan makanan lain yang mengandung lebih dari 15 persen bahan susu, batas melamin yang diizinkan adalah 2,5 miligram per kilogram.

“Ukuran tersebut dapat digunakan untuk menentukan apakah melamin sengaja ditambahkan atau tidak,” kata Chen Junshi, peneliti dari Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit. “Jika jumlahnya melampaui satu miligram, berarti melamin sengaja ditambahkan. Jika kurang dari itu, berarti melamin muncul dari pengaruh lingkungan,” kata Chen.

Sebelumnya tidak ada standar khusus tentang melamin. Tingkat kandungan melamin yang ditemukan dalam susu bubuk terdaftar adalah 6,196 miligram per kilogram.
Sementara itu, pemerintah hong Kong dan Selandia Baru mengatakan kadar aman melamin dalam makanan adalah sebanyak 2,5 bagian per juta atau parts per million (ppm) atau kurang dari itu. Hong Kong mengurangi tingkatannya menjadi satu bagian per juta untuk produk bagi anak di bawah tiga tahun dan perempuan menyusui.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat pekan lalu menyatakan bahwa makanan bermelamin tidak akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan bila kandungannya hanya sebesar 2,5 ppm. (ap)

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Bahlil Lahadalia merespons tudingan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK. Ia dituding tak netral dengan mendampingi Gibran Rakabuming Raka ke Papua.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024