VIVAnews - Partai Golkar tidak akan membahas calon dan wakil presiden pada Rapat Koordinasi Nasional 17 Februari 2009 mendatang. "Ini memang kebiasaan golkar," kata Ketua Steering Committee Rapat Koordinasi Nasional, Andi Mattalatta, Kamis 12 Februari 2009 malam.
Menurut Mattalatta yang ditemui di kantor Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia itu, penentuan calon presiden dan wakil presiden akan dilaksanakan setelah Pemilu legislatif. Pertimbangan Golkar, kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar itu, berdasarkan pada putusan Rapat Pimpinan Nasional tahun 2008.
Putusan pencalonan presiden tanpa konvensi berkaca dari hasil 2004. "Kami lihat dari sejarah konvensi tahun 2004 lalu," kata dia. Andi mengaku ketika itu ia adalah sekretaris konvensi partai. "Jadi yang paling pantas ngomong soal konvensi adalah saya," kata dia.
Dalam Rapimnas 2003, Andi melanjutkan, memang semua calon menginginkan untuk konvensi setelah pemilu legislatif. Tapi, kata dia, ketika itu Akbar Tandjung sebagai Ketua Umum meminta untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden sebelum pemilu.
Golkar, seperti diterangkan Wakil Ketua Umum Agung Laksono, tidak akan melakukan konvensi calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2009 ini. Namun Golkar akan melakukan penjaringan bakal calon presiden berdasarkan masukan Dewan Pimpinan Daerah, yang kemudian diinventarisasi dan disurvei. Hasil survei lalu dibawa ke Rapat Pimpinan Nasional Khusus setelah Pemilu 2009.
Terungkap! Keajaiban yang Dialami Ashanty Saat Umrah, Kisahnya Bikin Merinding
Ada momen mengharukan yang terjadi ketika Ashanty berdesak-desakan hendak memegang dan mencium Kakbah. Momen itu diabadikan dalam sebuah video.
