Prof. William Liddle

Presiden 2009 Masih Generasi Lama

VIVAnews-Sejumlah wajah muda bermunculan di pentas calon presiden. Meski demikian, menurut Prof. Bill Liddle, guru besar ilmu politik dari Ohio State University, AS, presiden hasil Pemilu 2009 masih akan datang dari generasi lama. “Kalau bukan SBY, ya Megawati,” katanya kepada VIVAnews beberapa waktu lalu di kantor Freedom Institute, di Jakarta. Berikut petikan analisisnya:

Gokar Jadi Batu Loncatan Menuju Ajang Balap Dunia

Kalau bicara "efek Obama", apa yang mungkin berpengaruh bagi Pemilu 2009?

Barack Obama yang Afro Amerika mampu mengalahkan Hillary Clinton yang kekuatan politiknya besar dan murni kulit putih. Apakah efek Obama ini bisa merembet ke Indonesia. Misalnya, capres dari luar Jawa yang menang? Saya kira, Jawa dan non Jawa bukan soal lagi di sini, tergantung pribadi orangnya.

Bawaslu Didesak Panggil Pj Gubernur NTB Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Yang mungkin lebih penting adalah masalah angkatan atau generasi. Dalam berbagai jajak pendapat selama ini posisi paling atas tetap diduduki oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, Wiranto, Prabowo dan beberapa nama lainnya. Umumnya mereka berasal dari angkatan lama, yang karier politiknya matang selama Orde Baru. Dari semua mereka itu, saya percaya SBY yang paling berpeluang di Pemilu 2009. Kalau bukan SBY kemungkinan Megawati.

Bagaimana dengan Pemilu 2014?

MK Juga Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024 yang Diajukan Ganjar-Mahfud

Saya cenderung percaya tahun 2009 adalah tahun terakhir bagi angkatan itu. Setelah itu yang berpeluang adalah orang-orang yang sekarang ini sedang berusaha menanjak. Katakanlah Pramono Anung dari PDIP atau Priyo Budi Santoso dari Golkar. Kerja keras mereka sekarang adalah iuran untuk masa depan mereka. Jadi semacam tanam saham atau investasi. Bukan cuma mereka, kini banyak tokoh-tokoh muda yang sedang berinvestasi untuk masa depan mereka sendiri.

Saya kira juga ada peluang untuk menanam saham dari daerah lewat posisi kepala daerah. Fenomea Sarah Palin di Amerika bisa jadi rujukan. John McCain juga berasal dari Arizona, daerah kecil yang penduduknya sedikit. Indonesia sudah melakukan desentralisasi politik sejak tahun 2005. Banyak pemimpin baru yang muncul di daerah. Ada Fadel Muhammad Gubernur Gorontalo. Dia orang daerah yang diperhitungkan di pusat. Saya kira banyak orang berpengalaman di daerah yang belum diketahui pusat. Peta politik lima tahun ke depan, yang bersaing adalah gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan lain-lain.

Apa yang membuat SBY paling berpeluang di Pemilu 2009?

Saya mengikuti hampir semua jajak pendapat soal presiden. Posisi SBY masih paling atas. Saya baru saja ketemu beberapa orang PDIP dan mereka mencoba meyakinkan saya bahwa perolehan suara untuk Megawati juga naik.

Menurut analisis saya, yang mudah-mudahan netral, SBY punya peluang menang yang sangat besar. Selama ini dia dinilai lamban. Saya kritik dia sebagai politisi yang kurang berani. Tetapi, kekurangberanian itu bagian dari rahasia keberhasilannya. Dia sukses karena berhasil tidak membuat banyak orang marah kepadanya. Kalau saya tinggal di sini saya juga akan merasa frustasi terus dengan kebijakan SBY dalam beberapa hal.

Tapi ketidakpedulian rakyat terhadap kelambanan SBY mungkin bisa dirunut sebab musababnya. Setelah keguncangan di zaman Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati, tampaknya yang diperlukan Indonesia saat ini adalah kestabilan politik. Siapa tahu ini yang terbaik buat Indonesia.

Jadi, di masa datang posisi gubernur kian menentukan dalam pemilihan presiden?

Saya yakin. Tapi mungkin ini roso saya sebagai orang Amerika, bukan roso sebagai pengamat Indonesia. Pada umumnya pengamat di Amerika menilai pengalaman seorang gubernur lebih bagus untuk menjadi presiden ketimbang seorang senator. Kini yang bertarung dua senator, sebelumnya Senator John Kerry melawan George Bush. Sebelum itu: Senator Al Gore melawan Bush. Hasilnya seperti sekarang ini. Makanya sekarang orang mengatakan lebih baik menjadi gubernur dulu.

Tapi hati-hati ya, jangan terima semua apa yang saya katakan, tapi paling tidak itu merupakan prespektif lain. Yang saya mau katakan, kalau para gubernur itu berprestasi mereka punya peluang.

Bagaimana Anda melihat faktor politik-uang dalam pemilu di Indonesia?

Menurut saya selama Indonesia menjadi negara miskin, masyarakatnya miskin, ini akan selalu menjadi masalah. Saya tidak bisa menjawab ini. Saya bukan ahli dalam soal ini. Thailand juga punya sejarah di mana suara dibeli di pemilihan umum. Di Indonesia dalam pemilihan kepala desa bahkan juga ada suap. Tapi menurut saya uang tidak begitu menentukan di Indonesia. Orang yang menerima uang belum tentu memilih si pemberi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya