Tembus Rp 10.000

BI Waspadai Gerak Rupiah

VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pada perdagangan hari ini menyentuh 10.000 per US$, titik terendah sepanjang 2008. Bank Indonesia langsung waspada.

"Kita masih mengamati," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom di Gedung BI, Jakarta, Jumat 10 Oktober 2008.

Otoritas moneter berharap pasar dan masyarakat tidak panik dengan pergerakan rupiah yang melonjak lebih dari 300 poin hari ini. Pergerakan rupiah masih sesuai dengan pergerakan mata uang dunia lainnya. "BI masih ada di sini, we care, tapi seperti Anda ketahui kejadian ini di seluruh dunia," katanya.

Menurut Miranda saat ini ekonomi dunia tidak pasti. Karenanya bank sentral tidak akan banyak memberikan komentar agar masyarakat tidak semakin bingung. "Yang jelas Anda lihat sendiri kita setiap hari sampai pukul 12.00 WIB, pukul 01.00 WIB," katanya.

Bank Indonesia mencoba terus menggarap dampak krisis global terhadap perekonomian agar imbasnya bisa ditangkis seminimal mungkin. Bahwa Indonesia akan kena dampaknya, ia mengatakan, emang sulit dihindari.

Miranda tidak melihat adanya eksposure valas yang dilakukan perbankan nasional. Ia mengatakan, masih sesuai aturan penempatan valas. "Dan kami tidak melihat seperti tahun 1997, banyak eksposure yang tidak tercatat dan kami mengetahui," kata dia.

Krisis global yang memicu penurunan rupiah hari ini belum diketahui dampaknya terhadap perbankan nasional. "Waktunya 1-2 bulan baru akan terlihat," ujarnya.

Detik-detik Perang Sarung di Tangsel Berakhir Penganiayaan, Bocah Perempuan Dibanting dan Diinjak
Timnas Vietnam di Piala Asia 2023

Tragis, Pemain yang Sindir Indonesia Rasa Belanda Dicoret dari Timnas Vietnam

Do Duy Manh menyindir Timnas Indonesia yang menyebut bingung akan menghadapi skuad Garuda atau Belanda. Hal itu lantaran banyak pemain diaspora di skuat Shin Tae-yong.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024