Market Review

Pekan Terburuk dalam Sejarah Transaksi Saham

VIVAnews - Pekan ini menjadi terburuk dalam sejarah perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah ditutup empat hari karena libur lebaran, IHSG langsung ditutup di level 1.648.74 pada awal perdagangan pekan ini, atau terkoreksi 10 persen.

Ketidakstabilan kondisi ekonomi regional, terutama di Amerika Serikat (AS) yang berimbas pada perekonomian di kawasan Eropa dan Asia pada saat BEI tutup pekan lalu, menjadi salah satu sentimen negatif  perdagangan saham awal pekan ini.

Meskipun Kongres Amerika Serikat menyetujui pengucuran dana sebesar US$ 700 miliar untuk membiayai program penyelamatan yang diajukan pemerintah, sentimen tersebut tidak banyak membantu kondisi pasar saham dunia. Hal tersebut dapat dilihat dari indeks Dow Jones yang masih tetap terkoreksi menuju titik terendah baru sepanjang 2008.

Selain itu, harga-harga komoditas dunia, seperti batu bara, nikel, dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) masih menunjukkan tren turun seiring dengan penurunan harga minyak dunia. Faktor-faktor tersebut menjadi sentimen negatif IHSG pekan ini.

Hasilnya, harga saham-saham komoditas di BEI anjlok menuju titik terendahnya lagi pekan ini. Penurunan harga saham di sektor yang sebelumnya sempat menjadi penopang indeks juga diikuti oleh saham-saham di sektor lainnya, seperti perbankan, properti, dan infrastruktur.

Begitu drastisnya penurunan harga akhirnya memaksa otoritas BEI untuk memberhentikan sementara (suspend) menjelang akhir sesi satu perdagangan saham Rabu, 8 Oktober 2008 setelah IHSG turun 10,37 persen ke level 1.451,67. Akibat terus memburuknya kondisi bursa regional, otoritas bursa tetap memperpanjang penghentian transaksi hingga akhir pekan.

Jokowi Imbau Warga Mudik Lebih Awal, Jumlahnya Naik 56 Persen

Perdagangan saham diperkirakan dimulai kembali pada awal pekan depan sambil melihat perkembangan kondisi bursa regional.

Saham-saham yang masuk dalam kelompok LQ45 mengalami penurunan nilai kapitalisasi pasar rata-rata sebesar 28,8 persen dibanding perdagangan akhir pekan sebelumnya. Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) membukukan penurunan nilai kapitalisasi pasar terendah sebesar Rp 1,86 triliun atau terkoreksi 58 persen dari pekan sebelumnya.

Penurunan ini juga diikuti saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR) sebesar 46 persen, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) 43,9 persen, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 42,5 persen, dan PT Bakrie & Brothers  Tbk (BNBR) 40,8 persen.

Sementara itu, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) menjadi satu-satunya saham dalam kelompok LQ45 yang membukukan kenaikan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 7,83 triliun atau naik 51,6 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Kenaikan itu dipicu oleh sentimen positif selesainya proses transaksi akuisisi BII oleh Maybank, yang sempat tertunda karena intervensi dari Bank Negara Malaysia mengenai nilai transaksi. Pascaselesainya proses akuisisi, Maybank harus melakukan penawaran tender (tender offer) atas saham publik. Hal tersebut yang menyebabkan kenaikan harga saham BII, karena harga pasar saat ini di bawah harga tender offer.

Pekan depan, perdagangan saham di BEI diperkirakan dibuka kembali setelah tiga hari dihentikan sementara. Namun, IHSG diperkirakan masih bergerak fluktuatif seiring kondisi regional yang masih belum stabil. IHSG akan bergerak pada rentang support 1.409 dan resistance 1.537. Namun, investor disarankan untuk lebih berhati-hati. (Pengamat pasar modal, Gifar Indra Sakti)

Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari
Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten didukung DPRD Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar acara buka bersama di Park Serpong pada Rabu, 27 Maret 2024

Park Serpong Jadi Lokasi Bukber Dispar Banten, Intip Potensi Bisnis dan Kontribusinya ke Daerah

Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten didukung DPRD Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar acara buka bersama di Park Serpong.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024