Klinsmann Pelatih Terburuk

VIVAnews – Pelatih Bayern Muenchen, Juergen Klinsmann, kembali harus menerima kritik pedas atas kepemimpinannya di The Bavarian. Jurnalis Goal, Mathew Burt, menempatkannya sebagai pelatih terburuk dalam tujuh putaran yang sudah berlangsung.

Burt menilai kepemimpinan Klinsi buruk dan membawa Bayern ke prestasi terendah selama 42 tahun. Bukan hanya itu, pilihan pemain pengisi skuad juga jadi pertanyaan.

Dimulai dari pilihan ban kapten yang jatuh ke Mark Van Bommel. Pemain Belanda itu ditunjuk jadi pengganti Oliver Kahn sebagai pemimpin, sekaligus pemain asing pertama yang memegang jabatan itu. Baru dua pertandingan, ban kapten Bommel dicopot karena diusir wasit ketika melawan Dortmund.

Tandem di lini depan: Miroslav Klose dan Luca Toni, juga mandul. Duet keduanya musim lalu memang cukup tajam dengan torehan 13 gol. Namun, musim 2008-2009, paduan Klose-Toni hanya menghasilkan empat gol. Tiga dari Toni dan satu dari Klose, itupun dari titik penalti.

Sementara itu, striker muda Lukas Podolski yang bersinar bersama Klinsi di tim Panzer, malah dipaksa duduk sebagai cadangan. Terakhir, di Kualifikasi Piala Dunia 2010, Poldi mencetak gol pembuka Jerman saat menang 2-1 atas Rusia.

Satu-satunya hal positif dari Klinsi adalah membuat Bundesliga jadi lebih menarik. Tak melulu dikuasai The Bavarian yang notabene peraih 21 kali gelar sejak musim 1931-1932.

Bila dalam sisa putaran Bundesliga Klinsi tak juga memperbaiki citranya, bukan tak mungkin ia akan bergabung dengan Otto Rehhagel, Erich Ribbeck, Søren Lerby. Meraka adalah kumpulan pelatih gagal yang hanya bertahan satu musim di Allianz Arena.

Ternyata Buah Delima Punya Manfaat untuk Sembuhkan Kanker, Benarkah?

Martin Jol Terbaik

Prestasi Klinsi berbanding 180 derajat dengan pelatih baru Hamburg, Martin Jol. Terbuang dari Tottenham Hotspur malah jadi pelecut Jol agar menuai hasil baik di HSH Nordbank Arena.

Terbukti, ia mampu mengantar Hamburg ke puncak klasemen dan membuat publik lupa dengan kepergian Rafael van der Vaart ke Real Madrid. Dengan cerdik, Jol menggunakan uang penjualan van der Vaart untuk membeli Marcell Jansen, Mladen Petric, Alex Silva, dan Thiago Neves.

Keputusannya untuk pindah ke Jerman tak sia-sia. Juande Ramos yang jadi suksesornya di Spurs malah tenggelam di Premier League. Tak pernah menang dalam tujuh pertandingan, menempatkan Ramos sebagai sasaran tembak berbagai pihak.

Sebaliknya, Hamburg makin perkasa di Bundesliga dengan lima kemenangan dan hanya sekali kalah dari Wolfsburg. Dengan prestasi ini, tak salah bila Burt menempatkan Jol sebagai pelatih terbaik dalam tujuh putaran pertama.


Vaksinasi PMK bagi hewan ternak di Kota Tangerang

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis

Wabah PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku masih menjadi momok menakutkan bagi para peternak. Adanya hal ini, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang terus memasifkan pem

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024