Krisis Ekonomi Global

Bursa Wall Street Capai Rekor Sejak 1930


VIVAnews -- Kenaikan bursa saham Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi dalam tujuh dekade sejak 1930 setelah pemerintah berencana membeli saham perbankan dan Federal Reserve memasok dolar ke sistem keuangan global.

Indeks S&P 500 dalam penutupan transaksi di bursa Wall Street, Amerika Serikat, pagi ini kembali pulih dari pekan terburuk sejak 75 tahun lalu. Kenaikan mencapai 11,6 persen atau tercepat sejak 1939 menjadi 1.003,35. Indeks Dow Jones naik 936 poin atau 11 persen menjadi 9.387,61 atau terbaik sejak 1933.

Morgan Stanley melesat 87 persen setelah Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. memborong 20 persen sahamnya senilai US$ 9 miliar.

Indeks bursa saham Eropa sebelumnya juga naik tertinggi 10 persen, dan bursa Asia kemarin. "Situasi terburuk telah berakhir," kata Bruce McCain, Kepala Investasi di Key Private Bank seperti dikutip Bloomberg di Cleveland, Amerika, yang mengelola dana US$ 30 miliar.

Sepekan lalu adalah minggu terburuk di bursa Wall Street. Indeks S&P turun 18 persen dan Dow Jones jeblok lebih dari 40 persen. Sepanjang perdagangan pekan lalu, indeks S&P menunjukkan kinerja saham belepotan, harganya termurah dalam beberapa tahun.

Kenaikan indeks di bursa dunia itu memang dipicu oleh berita-berita positif dari berbagai belahan dunia. Setelah Amerika mengalokasikan dana US$ 700 untuk menyelamatkan perbankan mereka, dari benua Eropa, bank sentralnya juga siap mengguyur pasar uang antar bank dengan likuiditas. Mereka juga akan merekapitalisasi bank-bank yang sakit.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024