Rupiah Terimbas Dow Jones

VIVAnews - Kebijakan Bank Indonesia melonggarkan likuiditas belum berhasil mengangkat rupiah. Di pasar spot antarbank Jakarta, rupiah malah melemah akibat kejatuhan indeks saham di Wall Street.

Indeks Dow Jones jatuh 76,62 poin atau 0,82 persen ke 9.310,99. Indeks utama lain juga turut menurun. SP 500 jatuh 5,34 poin atau 0,53 persen ke 998,01 dan Nasdaq melemah 65,42 poin atau 3,54 persen ke 1.779,01.

Pada pembukaan perdagangan Rabu 15 Oktober 2008, rupiah berada di posisi 9.750/9.800 per US$. Pada penutupan sehari sebelumnya rupiah berada di level 9.740 per US$. "Rupiah terimbas Dow Jones yang melemah lagi," kata dealer bank swasta nasional di Jakarta, Rabu 15 Okober 2008.

Tony Maryano, Research Valuta Asing PT Integral Investama Future, mengakui secara teori kebijakan yang diumumkan Bank Indonesia seharusnya bisa mengangkat rupiah. Namun pasar tidak mungkin melawan arus global.

"Tapi jika perkembangan pasar saham positif ada peluang penguatan untuk rupiah ke 9.680/9.780 per US$," kata Tony.

Optimisme rupiah masih bisa terangkat juga disampaikan Direktur Utama PT Finan Corfindo Nusa Edwin Sinaga. Menurut Edwin rupiah masih berpeluang menguat ke posisi 9.500/9.600-an per US$. Namun untuk menembus di bawah 9.500 per US$ agak sulit. "Saat ini rupiah masih mencari titik keseimbangan baru," katanya.

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"
Bule Amerika yang menganiaya pecalang di Bali ditangkap polisi

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika

Polisi menangkap dua turis asing berkewarganegaraan Amerika yang melakukan penganiayaan terhadap pecalang di Bali

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024