Krisis Pengaruhi Petani Kopi Lampung

VIVAnews-Krisis Keuangan di Amerika Serikat juga membuat terpukul petani kakao dan kopi di Lampung. Akibat krisis, harga kedua komunitas ini drop hingga 35 %. Penurunan ini terasa sejak pasca lebaran.

Harga kopi sebelum lebaran berkisar pada 16-17 ribu rupiah per kilogram, saat ini hanya mencapai 11 ribu-12 ribu rupiah  perkilogram. Sementara kakao turun dari 20 ribu menjadi 16 ribu rupiah per kilogramnya.

Para pedagang kopi di Kabupaten Tanggamus, Lampung yang berhasil ditemui VIVAnews yakin penurunan harga masih akan terus berlangsung. "Kami tidak bisa berbuat banyak, mas." Kata Imam, salah seorang petani kopi di kabupaten tersebut.

Imam mengaku kasihan dengan teman-temannya yang terikat kontrak dengan eksportir yang harus memenuhi kuota dengan harga yang terus menurun. "Harganya sudah tidak sesuai, tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena terikat kontrak," tambah Imam.

Para petani yang terikat kontrak tersebut tetap harus menyediakan kopi untuk kebutuhan ekspor dengan harga yang fluktuatif mengikuti harga kopi dunia.

"Krisis kali ini beda dengan tahun 97. dulu harga kopi naik karena krisis. sekarang turunnya parah.Rugi mas," Imam menambahkan.

Karena merugi, sebagian petani memilih untuk berhenti sementara menanam kopi. Sebagian memilih memnanam tanaman lain dan sebagian lagi memilih beralih pekerjaan menjadi buruh bangunan.

Sementara itu, aktivitas bongkar muat kopi di Talangpadang, Kabupaten Tanggamus, Lampung menurun drastis. Aktivitas yang biasanya dipenuhi puluhan truk kini terlihat sepi. Hanya beberapa truk kosong yang terlihat parkir dan banyak kuli angkut yang menganggur.*Ahmad hidayat/Lampung.

Kalau Istri Hyperseks apa yang Perlu Dilakukan Suami? Begini Nasehat Dokter Boyke
Ilustrasi/Pelajar diamankan saat mau tawuran.

10 Tips Mencegah Aksi Kekerasan Antar Siswa di Sekolah

Untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan di lingkungan sekolah, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti oleh guru, orang tua, dan siswa:

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024