Malaysia Investigasi Kasus Suap

VIVAnews - Kasus penyuapan dan pengaturan skor diduga kembali menodai sepakbola Malaysia. Bahkan, Dewan Olahraga Nasional (NSC) Malaysia yakin tindakan memalukan itu juga terjadi di olahraga lain.

Seperti yang dilansir Reuters, Rabu, 15 Oktober 2008, Direktur Umum NSC, Zolkples Embong mengakui pihaknya mencium kembali kasus pengaturan skor dan penyuapan di sepakbola Negeri Jiran itu.

"Kasus penyuapan terus terjadi di sepakbola dan ini menjadi perhatian terbesar kami. Jika tidak segera ditindaklanjuti, maka ini akan menjadi skandal terburuk setelah skandal 1994-1995," ujar Zolkples di sebuah seminar anti korupsi.

Pada 1994-1995 lalu, lusinan pemain dikenai sanksi karena terlibat dalam skandal pengaturan skor dan penyuapan di liga utama Negeri Jiran itu. Saat itu, 126 pemain dan ofisial diperiksa Polisi Diraja Malaysia. Akhirnya, 21 pemain dan pelatih dipecat dan 58 orang diskors Asosiasi Sepakbola Malaysia.

"Kami juga sangat yakin kasus penyuapan juga terjadi di olahraga lainnya, meskipun masih sebatas rumor," lanjut Embong.

Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) saat ini tengah bekerja dengan Agen Anti Korupsi (ACA) Malaysia guna membongkar kasus itu. Zolkples yang mendapat rekomendasi FAM juga telah membentuk sebuah komite yang mengonsentrasikan perhatiannya pada kasus itu.

Tindak Lanjuti Aduan Masyarakat, Bea Cukai Kediri Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal
Bea Cukai tindak ribuan batang rokok ilegal yang dikirim melalui jasa ekspedisi

Bea Cukai Cegah Ribuan Batang Rokok Ilegal Beredar di Pangkalan Bun

Bea Cukai menindak ribuan batang rokok ilegal yang dikirim melalui jasa ekspedisi di Pangkalan Bun pada Selasa (12/03).

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024