VIVAnews-Tiga aktifis Solidaritas Rakyat Anti Kekerasan Sulawesi Selatan, Kamis, 16 Oktober 2008. Mereka adalah Andi Ibrahim (25), Munir (21) dan Amir (22) dan ketiganya masih tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Makassar.
Mereka ditangakap aparat Polresta Makassar Timur saat menggelar aksi unjuk rasa ke DPRD Sulawesi Selatan, untuk menyampaikan aspirasinya, terkait proses penuntasan kasus penembakan warga di Takalar, yang dinilai lamban.
Ketiga mahasiswa bersama sekitar 200 pengunjuk rasa lainnya itu tengah dalam perjalanan dari kampus mereka di Jalan Andi Pangerang Pettarani menuju Gedung DPRD Sulawesi Selatan.
Mereka berkonvoi menggunakan 3 truk besar dan puluhan kendaraan roda dua. Namun baru separuh perjalanan, mereka dihadang sekitar 100 personil kepolisian dari Polresta Makassar Timur.
Negosiasi polisi dengan pengunjuk rasa sempat dilakukan sekitar 15 menit. Namun, masing-masing ngotot, sehingga aparat bertindak tegas dan membubarkan massa pengunjuk rasa, dan tiga mahasiswa ditangkap.
Kepala kepolisian resort Makassar Timur AKBP Kamaruddin yang memimpin langsung penghadangan tersebut mengatakan, pengunjuk rasa tidak memiliki izin untuk melakukan unjuk rasa.
"Sudah ada aturan hukum yang berlaku, bahwa setiap pengerahan masa harus menyampaikan laporan kepada kepolisian 3 kali 24 jam. Tanpa surat izin, itu adalah pelanggaran dan harus ditindak tegas" tegas Kamaruddin.
Sementara, koordiantor lapangan dari Solidaritas Rakyat Anti Kekerasan (SORAK) Sulsel, Mahfud mengatakan, telah menyampaikan surat kepada kepolisian langsung kebagian Samapta Polres Makassar Timur.
Karena tidak ada respon, mereka nekad tetap berunjuk rasa. "Yaah, namanya surat pemberitahuan. Sifatnya hanya pemberitahuan. Tugas polisi adalah mengawal aksi mereka," kata Mahfud dengan nada kecewa.
Bagi Mahfud, sikap polisi merupakan upaya represif kepada gerakan-gerakan yang berusaha memperjuangan kebebasan. Apalagi aksi tersebut terkait dengan penembakan warga di Takalar oleh Brimob Polda jumat pecan lalu.
Saat ini, ketiga mahasiswa tengah menjalani pemeriksaan di bagian resort criminal polresta Makassar Timur. Kepolisian akan memerika secara intensif hingga Jumat, 17 Oktober 2008 besok.*Zeena/Makassar.
Baca Juga :
Kemnaker Mendukung Penataan NLE dengan Diimbangi Peningkatan Pelindungan Kerja TKBM di Pelabuhan
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi
AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Politik
25 Apr 2024
Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo
Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Nasional
25 Apr 2024
Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman disegel oleh warga setempat, Kades dituduh hubungan sejenis
IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...
Bisnis
25 Apr 2024
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjawab pertanyaan soal pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap profesi dalam kolom komentar di media sosialnya.
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, memberikan tanggapannya terkait peluang pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bergabung ke Pemerintahan usai kalah di Pilpres.
Selengkapnya
Partner
Untuk menunggu kabar baik BLT UMKM BPUM cair, pelaku usaha juga bisa mendapatkan bantuan lain dari pemerintah. UMKM bisa mendapatkan bantuan dengan nominal Rp 2,4 juta m
Skor 97 Persen, PT Smelting Raih Predikat Gold Sertifikasi Sistem Manajemen Pengamanan
Jatim
31 menit lalu
Prestasi ini bukan hanya mencerminkan dedikasi PT Smelting terhadap keamanan, tetapi juga menegaskan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan standar keamanan.
Leap Day mengisahkan kehidupan Day yang lahir pada tanggal 29 Februari di siang hari, namun saat dia lahir semua keluarganya meninggal dan kini dia hidup bersama pamannya
Berawal dari keinginannya mencari penghasilan tambahan, mantan Kades Tambak Mekar tahun 1997 itu, membuat kelompok UMKM dari ibu - ibu PKK, dengan memanfaatkan potensi
Selengkapnya
Isu Terkini