RUU Pornografi Harus Dipelajari Kembali

VIVAnews - Rancangan Undang-undang (RUU) Pornografi yang tengah digodok Dewan Perwakilan Rakyat perlu dipelajari kembali. "Ada pasal yang berpeluang diperdebatkan karena multiinterpretasi," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (NA) Evi Sofia Inayati setelah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Kamis (16/10).

Terima Maaf Pendeta Gilbert, MUI: Dia Tidak Ada Niat Menghina Islam

Evi melihat ada peluang bias dalam definisi dan pasal-pasal yang berisi pengecualian. Evi juga menilai perlunya penegasan dalam pasal yang mengatur eksploitasi. Namun demikian, menurut Evi, NA tidak ingin gegabah menentukan apakah undang-undang ini diperlukan atau tidak meski NA mengapresiasi semangat yang diusung RUU ini. "Kami sadar pentingnya proteksi terhadap masyarakat terkait pornografi karena itu virus yang merusak moralitas bangsa," kata Evi.

Organisasi NA juga menyatakan perlunya pertimbangan lebih lanjut terhadap perangkat hukum yang sudah mengatur pornografi. Namun pembahasan itu tidak boleh berlarut-larut. Evi berharap semua pihak sama-sama mempelajari dan memberi masukan terhadap pematangan RUU. "Dan kita perbandingkan semua draft depan publik sehingga masyarakat juga tahu substansi dan kondisi psikologis RUU itu," tutur Evi.

Ada Sosok Mencurigakan saat Pertandingan Persik Vs Bhayangkara FC
Desainer Barbie Awliya.

Bangga Promosikan Batik, Desainer Barbie Awliya Berjuang Keras di Paris

Batik merupakan salah satu budaya asli Indonesia yang patut dibanggakan. Termasuk desainer Barbie Awliya yang tidak hanya bangga tapi juga ikut memperkenalkan pada dunia.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024