VIVAnews - Terpecah karena Kualifikasi Piala Dunia 2010, Claudio Ranieri coba satukan kembali Juventus. Ia harus memunguti sisa pasukan yang membela negara masing-masing selama dua minggu terakhir ini.
Pasalnya Ranieri tengah menyiapkan strategi untuk menghadapi Napoli 19 Oktober di Stadion Sao Paolo. Senjatanya, membuat lawan lengah dengan banyaknya pemain kunci Juve yang absen.
Kealpaan lawan inilah yang nantinya digunakan Ranieri untuk mereguk kemenangan. Masalahnya, skuad Juve memang benar tengah kosong. Selain banyak pemain yang membela negara di kompetisi internasional, hantu cedera hinggap di klub asal Turin itu.
Sudah ada tiga nama yang dipastikan absen ke Napoli; Buffon, Camoranesi, dan Trezeguet. Tidak hadirnya mereka membuat Ranieri urung mengutak-atik pola pakem 4-4-2.
"Kami harus tetap dengan sistem 4-4-2, karena tanpa Buffon, Trezeguet, dan Camoranesi, tingkat pengalaman dan kualitas pemain di lapangan makin minim," ujar Ranieri seperti dilansir goal.
Nasib Ranieri di ujung tanduk selepas kekalahan 1-2 dari Palermo, 5 Oktober lalu. Hasil buruk bahkan berimbas pada suasana klub yang tidak kondusif.
Alessandro Del Piero tertangkap kamera adu mulut dengan Ranieri. Belum lagi insiden ruang ganti Bianconeri yang melibatkan Buffon sebagai aktor utama.
Akumulasi inilah yang membuat kencang isu kalau mantan pelatih Chelsea itu akan dipecat. Maka tak salah kalau Ranieri mati-matian menginstruksikan menang pada pasukannya.
Tambahan tiga poin di Sao Paolo dianggap cukup bukti kesungguhan Ranieri membenahi Bianconeri.
Inspiratif! Sejak Usia 15 Tahun Gabung UNICEF, Pemuda Ini Beri Les Gratis ke 10 Ribu Anak Pelosok
Di usianya yang terbilang sangat muda ini, pemuda bernama Alvian Wardhana berhasil mengukir prestasi yang membanggakan setelah bergabung dan bekerja bersama UNICEF.
