Jelang Pemilu AS

Obama Diyakini Lebih Mampu Atasi Masalah

VIVAnews - Seperti debat-debat sebelumnya, debat ketiga atau debat terakhir kandidat Presiden AS, yang berlangsung di Universitas Hofsra di Hempstead, New York, Rabu malam 15 Oktober 2008 atau Kamis pagi WIB, ini dimenangkan oleh kandidat dari Partai Demokrat Barack Obama.

Debat yang menjadi pertaruhan terakhir kedua kandidat dalam memperebutkan suara  dari “uncommitted voters”, semakin mengukuhkan posisi Obama sebagai sosok yang dinilai lebih mampu mengambil keputusan yang benar, dalam menangani berbagai masalah yang sedang dihadapi rakyat AS.

Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang

Dalam beberapa isu yang menjadi perhatian utama rakyat AS saat ini, Obama dinilai sebagai sosok yang lebih baik menangani masalah. Meskipun ada satu masalah dimana McCain dinilai lebih baik.

Setidaknya itulah yang terlihat dalam hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh CBS News/Knowledge Networks, dalam situs stasiun televisi CBS. Segera setelah debat usai, CBS News mewawancarai secara nasional perwakilan sampel dari 638 majelis penonton debat yang dikoordinir Knowledge Networks yang merupakan “uncommitted voters”,atau mereka yang belum memutuskan siapa yang akan dipilih atau mereka yang masih bisa berubah pikiran.

Lima puluh tiga persen mengatakan Obama memenangkan debat, 22 persen mengatakan John McCain, kandidat dari Partai Republik sebagai pemenang, dan 25 persen sisanya menilai bahwa itu hasil debat itu seri.

Partai Demokrat dipersepsikan lebih baik daripada Partai Republik dalam mengurus layanan kesehatan, topik yang didiskusikan secara detil selama debat, dan itu benar untuk Obama. Sebelum debat, 61 persen “uncommitted voters” mengatakan Obama akan membuat keputusan yang benar mengenai layanan kesehatan, dan meningkat menjadi 68 persen setelah debat. Hanya 27 persen yang menilai McCain akan melakukan sama sebelum debat, dan setelah debat naik menjadi 30 persen.

Meskipun penilaian McCain bahwa kebijakan Obama akan meningkatkan pajak, separuh dari para pemilih itu setelah debat berpikir bahwa McCain akan menaikkan pajak bila terpilih. Bagaimanapun lebih dari 64 persen berpendapat bahwa Obama juga akan melakukan hal yang sama.

Ekonomi berlanjut menjadi isu kritis untuk para pemilih secara keseluruhan, dan keduanya sebelum maupun sesudah debat, lebih banyak para penonton debat yang  berpendapat Obama lebih bisa mengambil keputusan yang benar mengenai ekonomi.

Sebelum debat, 54 persen mengatakan Obama akan mengambil keputusan yang benar mengenai ekonomi, dan hasil jajak setelah debat meningkat menjadi 65 persen. Tiga puluh delapan persen mengatakan sebelum debat, McCain akan mengambil keputusan yang benar mengenai ekonomi, dan meningkat menjadi 48 persen setelah debat.

Bagaimanapun, para penonton debat itu percaya John McCain bisa menangani krisis. Sebelum debat, 78 persen percaya McCain bisa menangani krisis, sesudah debat naik menjadi 82 persen. Peringkat Obama lebih rendah daripada McCain dalam ukuran itu, tapi kemudian meningkat setelah debat, dari 50 persen menjadi 63 persen.

Lebih jauh mereka berpikir Obama mengerti kebutuhan mereka dan masalah yang dihadapi daripada McCain. Keduanya sebelum dan sesudah debat, mayoritas para pemilih ini merasa Obama mengerti kebutuhan mereka dan masalah-masalahnya, lebih sedikit yang berpendapat sama tentang McCain.

Arema FC Semakin Jauh Dari Zona Degradasi

Empat puluh enam persen mengatakan kesan mereka tentang Obama telah berubah menjadi lebih baik sebagai hasil debat, hanya 10 persen yang bahwa kesan Obama semakin buruk, dan 44 persen dilaporkan tidak berubah pendapat.

Kesan tentang McCain meningkat lebih baik, tapi hanya sedikit. Tiga puluh persen mengatakan kesan mereka tentang McCain meningkat sebagai hasil dari debat, dari sebelum debat 26 persen.
 
Penonton debat yang berpendapat Obama memenangkan debat, mengatakan Obama adalah seorang komunikator yang lebih baik dan memiliki pemahaman masalah yang sedang dihadapi AS dengan lebih baik. Beberapa kata seperti “fasih berbicara” dan “percaya diri” digunakan untuk menggambarkan sosok Obama.

Kebalikan, beberapa mengatakan McCain defensif dan menghabiskan waktu terlalu banyak untuk menyerang Obama, dengan menggunakan kata-kata seperti “kasar”, “kejam”, dan “pedas” untuk menggambarkan sosok McCain dalam debat.

Penonton debat yang menilai McCain memenangkan debat terkesan dengan pengalamannya, dan banyak yang tak yakin dengan kredibilitas dan ketulusan Obama. Beberapa sangat prihatin dengan solusi Obama yang memaksa pengeluaran uang.

Seperti hasil jajak setelah debat-debat sebelumnya, sebagian besar para pemilih yang belum memutuskan ini belum berubah pikiran, Tapi lebih banyak yang mulai berpihak ke Obama setelah debat ini. Tiga puluh persen dari pemilih yang menyaksikan debat ini mengatakan mereka sekarang memihak Obama, dua kali lipat dibanding yang mengatakan sekarang menjadi pemilih McCain, yaitu 14 persen. Tapi 57 persen masih tetap belum memutuskan.


Ilustrasi aplikasi.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Namanya Tripper, aplikasi hiburan terbaru yang dapat dinikmati penumpang sebelum, saat, dan sesudah penerbangan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024