Margaret Hassan, Diculik di Irak

VIVAnews - Pada 19 Oktober 2004, sekelompok pria bersenjata menculik Direktur Care International Irak, Margaret Hassan. Margaret adalah warga negara Inggris yang menikah dengan pria Irak. Ia telah tinggal di negara Timur Tengah tersebut selama 30 tahun.

Para penculik menyergap Margaret tidak jauh dari kantornya. Penculikan ini terjadi hanya selang dua minggu sejak pembunuhan kontraktor asal Inggris, Ken Bigley. Video pemenggalan kepala Brigley ditayangkan di TV Al Jazeera. Tidak berapa lama, video penculikan Margaret juga muncul di televisi. Kedua tangan Margaret terikat ke belakang dan gambar paspor, kartu kredit dan identitasnya turut ditayangkan.

Tiga hari kemudian video kedua Margaret ditayangkan Al Jazeera. Selanjutnya dua video lagi muncul di mana di salah satunya Margaret meminta Care International untuk menghentikan kegiatannya di Irak. Meskipun permintaan tersebut dipenuhi dan muncul sejumlah demonstrasi di Baghdad menuntut pembebasannya, Margaret tidak pernah dilepaskan.

Timnas Indonesia 'Gendong' Asia Tenggara di Semifinal Piala Asia U-23

Pada pertengahan November, Al Jazeera menerima video eksekusi Margaret namun menolak menyiarkannya. Enam bulan kemudian, pada Mei 2005, Kepolisian Irak menyerbu sebuah rumah di tenggara Baghdad dan menangkap empat orang penghuninya. Di sana mereka menemukan ID, pakaian dan tas Margaret. Namun jasad Margaret sendiri tidak pernah ditemukan hingga sekarang

Selebrasi gol Oxford United

Oxford United Pastikan Tiket ke Partai Playoff Menuju Divisi Championship

Oxford United berhasil memastikan tiket ke partai playoff untuk promosi ke Divisi Championship musim depan.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024