VIVANews - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menjajaki untuk mengakuisisi perusahaan telekomunikasi Iran. Perseroan melakukan studi untuk merealisasikan rencana itu.
"Ada rencana ke sana, karena perusahaan telekomunikasi Iran sedang mencari mitra strategis," kata Komisaris Utama Telekomunikasi Indonesia Tanri Abeng di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2008.
Menurut Tanri, Indonesia memiliki peluang paling besar di banding negara Asia Tenggara lain. Sebab, hubungan keduanya cukup mesra selama ini. "Di situ kita melihat peluang dan Telkom merupakan terdepan (front liner) untuk menjadi mitra," jelasnya.
Dia mengakui, sampai saat ini perseroan masih melakukan studi. Selain itu, dibutuhkan upaya diplomasi lebih lanjut. "Rencananya, pengambilan itu dilakukan lewat anak perusahaan yaitu PT Telekomunikasi International Indonesia," ujar Tanri.
Tanri menambahkan, investasi untuk membeli perusahaan telekomunikasi Iran itu sangat besar. Namun, perseroan tidak akan terkendala. Sebab, perseron tidak mempunyai utang besar (level rate) dan kas intenal (internal fund) yang kuat. Bahkan, mempunyai akses cash yang luas.
Dia juga optimitis, perseroan tidak perlu mengeluarkan uang tunai untuk mengakuisisi perusahaan telekomunikasi Iran itu. "Jadi, bisa sebagian utang, atau kita negoisasikan pembayaran secara bertahap," jelas Tanri.
Apalagi kata Tanri, perusahaan Iran tersebut tidak memerlukan dana, yang mereka perlukan adalah mitra strategis (stategic partner) yang kuat dalam jaringan.
Dia mengakui, pasar telekomunikasi Iran cukup luas. Bahkan, keuntungan perusahaan itu lebih besar dari Telkom yang mencapai Rp 13 triliun.